Seusai dirasa cukup seukuran badan burung tersebut, kak Riri meletakkan jasad tersebut dengan keadaan hati tidak rela sama sekali.
Kak Riri kembali menangis, padahal sudah sepenuh hati ia merawat burung tersebut supaya hingga sembuh dan bisa berkicau ceria lagi.
Keadaan menangis kak Riri tersebut, membuat Papa cukup tersenyum getir dan mendatanginya.
"Tidak ada yang kita miliki di dunia ini. Innalillahi wa innailaihi rojiun." Ucap Papa sembari merangkul kak Riri.
Semakin deras air mata tersebut usai ditenangkan papa.
"Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali". Kak Riri mengucapkan dengan tersedu.
"Kematian adalah takdir Allah, meskipun kondisi mati tersebut adalah qodar, mau dengan kondisi baik atau sebaliknya. Riri kan udah merawatnya sampai sembuh." Hibur Papa.
Tidak lama berselang, Mama dan Nino datang di rumah dan bergegas Nino meminta maaf kembali kepada Riri.
Melihat hal tersebut, Riri tersadar bahwa ia telah memarahi adiknya tadi saat merasakan amat sedih.
Ia pun meminta maaf juga kepada Nino dan memahami bahwa setiap kedatangan pasti ada kepergian.
Ketika kepergian itu hadir, kita lupa bersiap dan berujung kecewa padahal ketika kedatangan justru kita menunggu dengan suka cita hingga terasa sangat siap. ***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.