GENMUSLIM.id - “Baik aku ataupun Aini memutuskan untuk gak melanjutkan prose ini, umi, abi. Jazakumullah khairan atas semua yang telah dilakukan. Kami mengajak pertemuan kedua ini untuk mengatakan hal tersebut. Kesamaan kami ada satu yang menjadi alsan kahirnya keputusan ini hadir. Tentang kami yang belum selesai terhadap masa lalu kami”
“kesalahan terbesar Aini dan Angga adalah menjadikan proses ini pengobat, padahal harusnya kami sudah harus berdamai terlebih dahulu dnegan masa lalu yang ada sampai di titik mencintai kehilangan itu.
Masa seperti melambat saat itu, musik merdu dari lantai bawah membuat banyaknya suasana mendukung sekali untuk masuk ke dalam renungan orang lain. Masa lalu Aini tidak hadir dalam pertemuan ini.
Baca Juga: Masa kesendirian Aini, Titik Balik Menemukan Cinta yang Sebenarnya, Series Aini: Masa
Aini mencium tangan Murobbi dan istri dari Murobbi Angga, mencium dnegan sangat lama sembari mengatakan maaf ketika berpeluk.
Keputusan ini bukan berputar hanya kepada masa lalu Aini atau ketidakcocokan semata, hanya apabila mundur jauh banyak yang tidak sesuai dengan apa yang menjadi prinsip pribadi.
Angga menghela napas dan melakukan hal yang sama dengan Aini. Sebelum pulang, mereka menghabiskan makan yang telah dipesan sebelumnya. Dalam makan tersebut, AIni mendapatkan nasihat berarti dengan apa yang terjadi.
“proses ini tidak dinilai dari hasil akhir, tetapi bagaimana kita melibatkan Allah dalam setiap keputusan dan pemikiran yang tak baik untuk masa mendatang. Apakah selama proses mendekatkan kepada-Nya atau malah melalaikan? Hasil dan hati dibolak-balik itu Allah yang punya kuasa, selebihnya kita ikhtiar sesuai porsi kita selaku manusi adan berdoa selaku hambaNya.”
Baca Juga: Masa Kesendirian Aini, Titik Balik Cinta yang Sebenarnya, Series Aini: Penerimaan
Nasihat yang berbekas hingga pagi besok yang ia mendapat kabar bahwa Angga diberikan tugas selama 3 bulan untuk berada di lokasi syuting terus menerus. Dnegan begitu ada jed ayang akan digunakan untuk menstabilkan dirinya saat interaksi dengan Angga.
Sanisan yang mengetahui bahwa Aini kembali bertemu, kembali juga ia menanyakan hal yang salah, bagaimana ia bertemu dan lagi-lagi dikagetkan oleh keputusan mereka yang hanya ia tidka memahaminya.
Sanisan tidka habis pikir tentang, Aini yang bisa memasukan masa lalu menjadi ke dalam kehidupan, mengukur sebesar apa yang akan diterimanya, serta percaya semua sebab Allah.
Sepulang dari pertemuan, AIni membaca grup kelas yang mengabarkan dwi terbaring koma, Dwi yang membutuhkan donor darah. Ia ingat darahnya sama golongan dengan A.
Di grup organisasi semua mendoakan supaya laki-laki yang menjadi suami Dwi, alias Bagas dapat menerima dengan seutuhnya yang mereka berikan. ***