GENMUSLIM.id- Tempat ini masih sama dengan kemarin, gundukan tanah masih tetap tersusun di balik-balik nisan kecil abi menghias, Angga dalam kesendirian menuju sebuah pemakaman usai bertemu Aini bersama Rio.
Pada perjalanan berpisah dengan Rio, sempat Angga mendapati sebuah fakta tentang Aini yang merupakan mantan dari teman baiknya sedari SMA hingga menuju masuk bangku kuliah, ingatannya langsung menuju satu waktu yang tak terdefinisi olehnya sebelum ia berada pada masa kesendirian ini.
Kini ia sudah di hadapan wanita itu, wanita yang sempat ia kagumi pada masa dulu. Allah hadirkan dalam kesendirian rasa yang tidak disangka kepada yang tak terduga.
Allah hadirkan rasa itu bisa jadi alasannya sebagai upaya agar mendekat kepada Allah pada kesendiriannya. Wanita yang menjadi idaman semua lelaki.
Ia lembut dalam tutur kata, sayu mata tapi tak kecil, tawa dan ramahnya seolah seiring, namun Allah memang selalu cepat memanggil orang-orang baik untuk kembali.
Lima tahun sudah berlalu semenjak kepergian Dinda, Angga tidak pernah lagi menemukan cinta yang sama hingga hari ini ia upayakan untuk meyakinkan diri menjalani proses.
Awal yang tak disangka berawal dari tawaran ustadz tempatnya mengaji dan berakhir dengan orang yang ternyata adalah teman satu tim yang sedang hangat dijodohkan dengannya di kantor.
Ia memahami semua adalah kebetulan yang Allah buat sebaik mungkin, kesendirian ini mungkin sudah di akhir jalannya, namun semua seolah menjadi kejutan saat Rio berkata demikian.
Lama ia memandangi nisan itu hingga berputar rasa yang dulu pernah hadir, apakah ia bisa memulai kembali dengan sejuta masa lalu yang masih terus membelenggu perasaannya sendiri.
Diam hanya diam yang dilakukan Angga saat itu dan yang menghentikan adalah speaker masjid yang berbunyi lantunan ayat Al-Qur'an sebagai penanda bahwa magrib segera hadir.
Pulang dengan ditemani jingga pada garis awan yang menyilang dengan kabut asap tengah merebak selaku polusi, namun pandangannya kabur bukan sebab itu, melainkan ia menangis tanpa alasan yang ia ketahui.
Angga merasa telah jahat kepada siapa pun yang terlibat hari ini, bodohnya ia memulai proses keseriusan sedang belum selesai dengan dirinya sendiri yang dampaknya akan meluas bukan hanya dirinya, melainkan hingga anak-anaknya nanti.
Selesai dnegan diri sendiri selalu ia hindari sampai di titik nyaman dalam kesendirian, Aini tidak tahu apa-apa. Ia wanita yang baik, bukan sebab mantannya adalah sahabatnya, tapi itu menjadi pikirannya pula.
Angga tahu selesainya hubungan Rio sempat menjadi pukulan berat Rio selama berkuliah, iya, Angga dan Rio adalah teman semasa kuliah, mereka dekat dan akrab dalam satu organisasi keagamaan dan sering bertukar cerita. Kesamaan mereka adalah sama-sama hijrah karena mengikuti organisasi meskipun waktunya berbeda.
Baca Juga: Masa kesendirian Aini, Titik Balik Menemukan Cinta yang Sebenarnya, Series Aini: Problematika Jomblo
Angga menarik napas panjang sebelum pada akhirnya memutuskan membersihkan diri dan shalat istikharah atas semua yang sudah terjadi hari ini, memohon proses ini Allah sellau terlibat di dalamnya.
Menjaga dan dijaga terus menerus dengan kesadaran, terlebih mereka satu tempat kerja. Aini maupun Angga sepakat melanjutkan proses dengan rambu yang harus disadari supaya menjaga hati jangan sampai lebih dulu jatuh cinta di dalam proses ini.
Angga memikirkan bagaimana hari esok dan pun sama di tempat lain Aini takut canggung dengan yang akan dihadapi esok, terlebih apabila Sanisan juga mulau menjahilinya.
“Jalani yang bisa diusahakan, kenapa harus dipusingkan yang nanti. Esok hari itu perkara Allah yang punya skenario. Percaya” ujar Ibu Angga meyakinkan usai menceritakan apa yang dilaluinya hari ini
***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.