Baca Juga: Muslim Wajib Tahu! Jangan Meremehkan 5 Perkara Ini Karena Akan Menyebabkan 5 Dampak Berbahaya
Rinjani memisahkan diri dari rekannya untuk memasuki kamar. Ia menatap seluruh ruangan yang terasa sangat berbeda dari ruangan-ruangan sebelumnya.
Kamar ini sangat rapid an bersih. Saat Rinjani meletakkan jarinya di meja dan merabanya, tak ada debu yang menempel.
“Sepertinya pelaku sempat kembali ke sini,” gumam Rinjani. “Saat seseorang kembali ke suatu tempat padahal ia tahu orang lain akan datang, maka ia akan…” Rinjani terdiam sejenak.
“Memberikan petunjuk untuk orang yang akan datang,” Lawu menjawab. Lawu adalah rekan baru Rinjani yang dipindahkan menjadi anggota Tim Moving.
Baca Juga: Mengenal Tokoh Muslim Inspiratif, Mihnah dan Kehidupan Politik Imam Besar Ahmad bin Hanbal
“Dia pasti tahu akan ada yang datang, makanya ia kembali dan memberikan petunjuk,” lanjut Lawu yakin. “Mari kita cari bukti-bukti itu!”
Rinjani mengangguk. Biasanya ia gemar berdebat karena beda pendapat dengan rekan lainnya, tetapi Lawu seperti memiliki kepribadian yang sama.
Saat Tim Moving lainnya masih sibuk di luar kamar, Lawu dan Rinjani sudah membuka semua lemari, laci, tas, bahkan mengangkat kasur untuk mencari sesuatu. Nihil.
Rinjani tampak putus asa, tetapi Lawu menajamkan matanya di satu titik tembok.
“Tembok ini memiliki warna cat yang lebih pudar dibandingkan sisi lainnya. Lihat, warna bagian ini merah muda, sedangkan sisi lain berwarna merah bata. Seharusnya ini menjadi tempat penyimpanan…. Dan tentu saja tebakanku benar!” seru Lawu.
Bagian tembok berwarna merah muda yang disentuhnya itu ternyata bagian kosong yang ditutupi sedemikian rupa. Pelaku pasti menganggap tak akan ada yang bisa menemukannya karena letakknya di sudut bawah lemari.
Lawu menemukan kertas yang terlipat dan kusut dari dalam tembok itu. Diamatinya tulisan tangan yang patah-patah dan berantakan.
“Apakah Tim Moving mendalami grafologi?” tanya Lawu dan Rinjani menggeleng. “Aku tidak tahu dengan detail, tetapi tulisan ini mengindikasikan kecemasan dari penulisnya.” (Bersambung)***