Cerpen Bertemakan Psikologi: Buyung yang Menganggap Dirinya Dewa Kehidupan

Photo Author
- Jumat, 1 September 2023 | 10:20 WIB
Buyung dan delusinya menjadi Dewa Kehidupan (GENMUSLIM.id/freepik/storyset)
Buyung dan delusinya menjadi Dewa Kehidupan (GENMUSLIM.id/freepik/storyset)

Baca Juga: Hubungan Antara Ibadah dan Kesempurnaan Akhlak: Dampak Dari Ketaatan Manusia Terhadap Perilaku Dalam Kehidupan

Buyung meminta Dahlia untuk menghemat pengeluaran. Makan tempe atau tahu bahkan sambal orek tiap hari tak masalah baginya.

Perempuan itu mengangguk patuh. Masih awal pernikahan, semuanya bisa dibicarakan dengan baik.

Memasuki bulan ketiga pernikahan, perubahan mulai dirasakan. Dahlia terlihat tak menyukai bagaimana Buyung memperlakukan dirinya dan keluarga.

Semua gaji Buyung diberikan pada keluarganya, untuk keperluan listrik dan biaya sekolah adiknya. 

Baca Juga: Cerpen: Bersama Nenek Mencapai Impian

Dahlia hanya diberi sisa uang yang tentu saja orang normal akan menghabiskannya dalam satu hari, bukan satu bulan.

Dahlia berontak, mengutarakan ketidakbahagiaannya. Buyung hanya terdiam, tidak melakukan pembelaan.

“Mengapa abang mengajak saya menikah? Orangtuaku menghidupiku dengan layak, sementara abang menyuruhku bersabar dengan keadaan setiap harinya. Dahlia tidak bahagia, Bang. Paling tidak, seimbangkan pengeluaran untuk keluarga kita dan keluarga abang. Tak bisa abang lihat betapa kurusnya Lia sekarang?” omel Dahlia waktu itu.

Buyung menatap istrinya dan foto pernikahan secara bergantian. Istrinya memang jauh lebih kurus dibandingkan awal pernikahan.

Baca Juga: Drakor 2023: AWAS! Berikut Ini Insight Yang Bisa Diambil Dari Drakor Netflix Mask Girl, No 4 Sering Kita Alami

“Bang, menikah itu tak cukup dengan cinta. Dahlia tidak kenyang hanya karena abang cintai,” lanjut istrinya itu.

Buyung termenung.

“Bang Buyung, sebelum menikah ada banyak hal yang harus dipersiapkan. Kematangan usia, kondisi ekonomi, kesiapan mental, dan bukan hanya cinta. Salah Lia juga dari awal langsung mengiyakan ajakan menikah dari abang.”

“Kau menyesal, Lia?” tanya Buyung dengan lesu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nauveliawati Nur Al-Fathonah

Sumber: Istimewa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X