Termasuk untuk adik-adikku.
Dulu Ibu dan Bapak pun sering berkorban untuk anak-anaknya. Mengorbankan waktu, tenaga, dan apa pun untuk kebahagiaan anak-anaknya.
Sejak kecil Ibu memang selalu memberi nasehat padaku untuk lebih mengalah pada adikku, tetapi Ibu juga mengajarkan Gandi maupun Tarina untuk menghormati kakak-kakaknya.
Sekarang, setelah kepergian Bapak dan Ibu aku mengerti. Betapa pentingnya keluarga dan hubungan bersaudara.
Aku selalu ingat nasehat Ibu untukku, Gandi, dan juga Tarina. Apa pun yang terjadi kami harus saling menjaga dan menyayangi. Kami bertiga adalah saudara selamanya.
Tanpa aku sadari aku menangis dan menggenggam foto itu erat.
Aku mendadak rindu Bapak dan Ibu yang sudah tiada, merindukan Gandi yang sekarang sedang bekerja di luar kota, dan merindukan Tarina yang sekarang sedang menjalani pendidikan sarjana-nya.
Baca Juga: Cerpen Islam Kisah Muhammad bin Musa al Khawarizmi: Bapak Aljabar dan Revolusi Matematika
Sementara aku di sini, bersama keluarga kecilku. Menjadi seorang istri dan seorang ibu.
Di sela-sela tangisan dan rasa rinduku, seseorang mengetuk pintu kamarku. Aku membuka pintu dan betapa terkejutnya aku melihat siapa yang berada di hadapanku.
Ada suamiku bersama dua wajah yang begitu aku rindukan.
"Kejutan!" teriak mereka bertiga bersamaan.
Gandi dan Tarina memelukku erat yang langsung kubalas dengan pelukan tak kalah eratnya. Di sisi lain suamiku tersenyum, aku tahu mereka semua yang membuat kejutan ini.
Rinduku benar-benar terobati.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.
