GENMUSLIM.id- Setelah kejutan dan acara perayaan ulang tahunku kemarin, aku dan Hening berjanji untuk saling mencintai dan tidak akan melukai apalagi mengkhianati.
Aku akan selalu mencintai Hening dan bersama dengannya apa pun yang terjadi begitupun dirinya. Aku janji untuk itu.
Siang itu di hari libur, aku dan Hening menghabiskan waktu bersama. Mengulang saat-saat waktu belum ada Bumi dan Rangin di antara aku dan dirinya.
Ya, sebut saja pacaran mesra setelah menikah. Aku dan Hening sudah mengajak anak-anak sebelum kami pergi tadi.
Namun, entah mereka mengerti atau memang tidak mau, kedua anakku itu memilih untuk tidak ikut pergi.
Jadilah sekarang aku dan Hening yang menghabiskan waktu berdua.
Pertama-tama aku mengajak Hening ke sebuah toko buku tua, yang bangunannya benar-benar kuno dan tidak seperti toko buku lainnya.
Bergaya seperti bangunan-bangunan tua zaman penjajahan Belanda dengan ruangan baca yang dilengkapi alunan musik klasik yang membuatku benar-benar bernostalgia masa kecil.
Aku dan Hening menikmati acara pacaran kami itu. Menghabiskan waktu yang lama untuk melihat-lihat berbagai jenis buku dari mulai novel, prosa, puisi, hingga roman-roman picisan bacaan favoritku.
"Ning, kamu tahu kenapa aku suka menulis?"
Hening yang sedang sibuk membolak-balik sebuah buku novel bersampul merah muda, menoleh ke arahku.
"Ya, karena kamu bisa dan suka nulis."