Damar adalah sosok kakak yang begitu menyayangi adik-adiknya. Dia mempunyai kasih sayang yang besar untuk kedua adiknya Genta dan Nirmala.
Sebagai seorang kakak, Damar rela melakukan apa pun untuk adik-adiknya. Termasuk bekerja keras untuk membiayai mereka.
Orangtua Damar sudah meninggal sejak dia duduk di bangku SMA dan sekarang hanya tersisa mereka bertiga.
Dia adalah sosok kakak yang baik dan penuh kasih sayang, meskipun sikapnya sedikit pendiam. Namun, Damar adalah kakak yang penuh perhatian.
Damar bekerja sebagai karyawan toko di sebuah supermarket yang berjarak sedikit jauh dari rumahnya. Dari pagi sampai sore bekerja di toko dan malamnya dia bekerja sebagai penulis, untuk uang tambahan.
Kadang tidak mudah berada di posisi Damar, seringkali dia ingin menyerah saat keadaan terasa sulit baginya. Namun, mengingat Nirma dan Genta membuat Damar membuang perasaan itu jauh-jauh.
Dia yakin Allah membawanya sampai di hari ini bukan untuk menyerah, dia ada bukan hanya sebagai seorang kakak, tetapi juga pelindung untuk adik-adiknya.
Allah tidak mungkin memberikan cobaan dan memberikan seseorang masalah di luar batas kemampuannya. Damar selalu berusaha menguatkan dirinya dan belajar menjadi kakak yang baik untuk adik-adiknya.
Baca Juga: Cerpen Psikologi Kriminal Bagian 3: Tim Moving dan Pencarian Pemburu Tato Titik dan Koma
Kasih sayang Damar pada kedua adiknya, menepis dan mengalahkan semua ketakutan juga rasa lelah yang ia alami.
Damar bertekad dia ingin berjuang untuk adik-adiknya, menjadi kakak yang baik semampu yang dia bisa.
"Bang, Genta berhasil dapat kesempatan mewakili sekolah untuk lomba olimpiade matematika," ucap adiknya Genta di suatu malam saat mereka makan bersama.
"Nirma juga, Bang. Bulan depan Nirma mewakili sekolah untuk lomba menulis dan membaca puisi. Doain, ya, Bang." Kini Nirmala yang menimpali.
Damar tersenyum haru mendengar perkataan dua adiknya. Sebagai seorang kakak dia tidak menyangka dua adiknya tumbuh menjadi remaja yang baik, seperti harapannya.
Artikel Selanjutnya
Hih Jorok Banget! Cerpen Cita Nino: Meskipun Libur Harus Mandi Pagi, Siapa yang Sering Malas Mandi?
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Istimewa
Tags
Artikel Terkait
-
Hih Jorok Banget! Cerpen Cita Nino: Meskipun Libur Harus Mandi Pagi, Siapa yang Sering Malas Mandi?
-
Cerpen Lagi Cerita Cita Nino: Riko dan Roni Bermusuhan Buat Pusing
-
Cerpen Anak: Lollipop Ajaib dan Impian Terbang
-
Cerpen: Jejak dan Kenangan di Tengah Keriuhan Jakarta
-
Cerpen Pendidikan Islam: Aisha dan Semangat Kebersihan dalam Islam