GENMUSLIM.id - Jumat merupakan hari raya bagi setiap muslim dan banyak sunah Jumat yang diisyaratkan anjurannya dala islam, hal inilah yang ditanamkan di rumah Nino.
Pagi hari telah dilantunkan surah Al-Kahfi yang merupakan sunah Jumat setelah subuh dan dilanjutkan dzikir pagi untuk memulai hari, termasuk Nino meskipun masih kecil.
Saat akan pergi Papa mengingatkan kepada Nino untuk sholat Jumat dan menjelaskan hal-hal yang dilarang ketika jumatan maupun sunah Jumat sebelum sholat.
Nino mengangguk sebagai tanda mengerti.
Pergi bersama Papanya, dimulai percakapan dua lelaki ini yang biasa memang terjadi beberapa saat sebagai bentuk penambahan ilmu di antaranya, yakni terjadi diskusi.
“Kenapa Jumat itu istimewa pa?”
“Karena Allah yang membuatnya istimewa."
"Sesederhana itu?"
"Dalam Al-Qur'an, Allah perintahkan sholat jumat, Q.S. Al-Jumuah:9. Lalu, merupakan hari raya umat islam setelah Idul Fitri dan Idul Adha, selain itu waktu jumat adalah waktu mustajab doa."
"Kapan doa mustajabnya pa?"
"Dimulai duduknya imam sampai pelaksanaan sholat jumat. Nah nanti pas Jumatan berdoa banyak-banyak ya, satu lagi saat sore hari Jumat.”
“Jadi akan sayang ya Pa misal Jumat kita lewati aja tanpa berlomba-lomba laksanain sunah Jumat? Itulah kenapa Papa dan Mama selalu ajakin baca al-kahfi, sholawat, sholat jumat?”
“Iya. Betul banget Sayang, Nino terutama sebagai lelaki yang wajib Jumatan ya”
“Siap Pa, tapi kata guru Nino, kiamat itu hari Jumat Pa ya?”
“Iya. Selain itu juga Allah ciptain nabi Adam ‘alaihissallam, dimasukkan ke dalam surga dan diturunkan dari surga juga hari Jumat”
“Wah…Jumat keren banget berarti Pa…”
“Apabila kita kagum maka berucap?” Nino tersenyum dan melanjutkan ucapan Papanya berbarengan dengan sampai di sekolah, serta Papanya ikut bicara kembali.
“MasyaAllah….”
Nino mencium tangan sang Papa dan Papa mengecup keningnya, selanjutnya ia turun dari kendaraan menuju gerbang dan masuk kelas.
Sesampainya di kelas, Nino melihat temannya berkumpul membicarakan game Menyenangkan di playstation baru yang dimiliki kevin. Mereka amat penasaran ingin mencoba.
Kevin juga antusias menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari temannya tentang game menyenangkan hingga mengajak semua temannya di kelas ke rumahnya.
Hanya saja persetujuan untuk rencana tersebut hanya datang dari Riko dan Roni.
Semua tau betapa menyebalkannya Kevin, selain itu takut Kevin hanya membual karena ia terkenal dengan kebohongannya.
Riko dan Roni tidak terlalu memikirkan hal itu, sebab ia tahu Kevin adalah orang yang ada sisi baiknya walaupun hanya sedikit.
Nino yang baru saja sampai segera menaruh tas di kursinya dan memilih duduk di tempatnya, sebab sebentar lagi guru akan masuk.
Saat jam istirahat. Semua pergi membeli makanan dan tinggallah Nino, Riko dan Roni yang membawa bekal di kelas.
“Mau ikut ga kamu No?”
“ke mana?” Nino bingung akan pertanyaan Roni yang tiba-tiba mengajak, sebab tidak ada obrolan akan ke mana-mana.
“Kevin ada PS baru, ikut yok ke rumahnya siang ini sepulang sekolah”
Sebenarnya, ia ingat pesan mamanya untuk bicara terlebih dahulu sebelum pergi ke mana pun setelah pulang sekolah, tetapi bujukan Roni dan riko yang bilang hanya satu jam di sana, akhirnya berhasil membuat Nino mengatakan ya pada ajakan tersebut.
Sampainya di rumah Kevin, terbuka pintu menjulang melihatkan isinya.
Kevin anak semata wayang dengan rumah sebesar itu, tanpa ada ayah ibu hanya ada seorang nenek tua yang mengasuh Kevin sedari kecil.
Ayah dan Ibunya asyik bekerja hingga lupa anaknya sendiri membiarkan Kevin mencari perhatian di luar degan berbuat nakal ataupun membelikannya mainan online dan sebagainya.
Kevin senang meskipun ia juga kesepian, itulah sebabnya betapa semangatnya mengajak semua temannya ke rumah.
Melihat kondisi ini membuat Riko bersyukur atas orang tuanya selalu ada untuknya meski ia hidup dalam kekurangan.
Melihat rumah dengan interior eropa dan hanya angin yang lewat terasa sekali seperti istana kuno yang telah lama kosong.
“Ayok kita main guys!”
Kevin mengajak mereka bertiga main di ruang keluarga dan sangat asyik hingga melupakan kewajiban sholat Jumat.
Pukul tiga sore telpon berdering menandakan ada seseorang yang mengharapkan ada jawaban dari seberang sana.
Kevin dengan sigap mengangkat telpon yang diketahui ternyata ibu Nino yang mencarinya sedari siang.
Mendengar hal itu Nino panik dan takut dimarahi, karena ia sabar betul akan kesalahannya.
Tidak lama setelah itu, mobil datang di depan, Papanya. Benar saja Nino segera menaiki mobil dengan tangan berkeringat serta jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. Lagi-lagi seperti jatuh cinta.
“Nino kenapa? Gak bilang sama mama. Semua orang panik nyariin Nino loh” ucapan awalan sang papa.
Terlebih dari rasa kagum, Nino lebih takut apabila ketahuan dirinya tidak melakukan sholat Jumat apalah sunah Jumat.
“Kamu dari jam berapa di sana?”
“jam 11.30 WIB, Pa”
“Sholat Jumat?” Nino menggeleng dan seketika mobil berhenti saat itu disebabkan oleh keterkejutan sang Papa.
“Dzuhur?” lagi, Nino menggeleng. Pedal gas segera diinjak oleh Papa mencari masjid terdekat supaya anaknya dapat sholat segera.
Tidak butuh waktu lama, Nino diperintah sholat oleh papa yang menunggu d depan masjid. Seusai sholat, perjalanan dilanjutkan dan papa hanya bisa diam, sebagai tanda papa benar-benar marah.
Nino bingung apa yang harus diperbuat, sepanjang sholat dzuhur ia memohon ampun kepada Allah karena asyik bermain game saja.
Nino juga menangis mengingat bodohnya ia mengadaikan Jumatnya dengan game menyenangkan semata.
Mobil diinjak kembali pedalnya, kali ini pedal rem. Papa mengisyaratkan dengan gerakan wajah bahwa Nino harus turun.
Sebelum pada akhirnya papa ikut turun. Masih dengan diam dan wajah kaku, mama memandang dan seolah mengintimidasi tentang apa yang telah terjadi hingga suasananya mencekam seperti ini.
“Nino sudah mohon ampun sama Allah. Istighfar 100x Pa, Ma… Nino khilaf, gak-gak lagi kemakan bujukan rayu untuk main game menyenangkan apa pun sampai lupa waktu, gak bilang lagi kalau mau maen setelah pulang sekolah. Lebih pilih pulang dan pamit baru pergi. Nino mohon maaf Ma, Pa, Kak Riri. Karena Nino semua harus bolos kerja dan sekolah”
Nino tahu betul bahwa ini bukan jam pulang papa maupun kakaknya dari sekolah.
Otomatis mereka meminta izin untuk keluar kantor dan sekolah untuk mencari Nino.
“Sholat Jumat itu wajib sayang”
“Sholat Dzuhur juga wajib. Meninggalkan satu waktu sholat itu adalah dosa besar Nino. Allah gak sayang kepada hambanya yang lalai sama kewajibannya” ucap Papa akhirnya.
Nino terisak mendengarkan semua itu, ia sedih telah merepotkan semua orang dan bersedih juga mendengar nasihat ayahnya bahwa Allah akan tidak sayang lagi kepadanya.
Semua hanya sebab game menyenangkan sesaat, ia langsung tidak taat terhadap apa yang menjadi kewajibannya.
Nino tersedu yang akhirnya dipeluk oleh Mama. Isaknya semakin menjadi saat pelukan itu semakin erat.
“Ada kisah, Khalifah Umar ketinggalan sholat jamaah, sebab tertidur di kebunnya. Ia pun menjual kebunnya, apa yang ingin Nino jual sebagai bentuk rasa penyesalan Nino?” Nino perlahan menghentikan tangisnya sembari berpikir apa yang harus ia korbankan.
“Nino lalai akibat game menyenangkan sama temen-temen. Nino akan mengurangi waktu main Nino dengan teman-teman dan membantu mama di rumah selama satu pekan” Papanya tersenyum dan menyetujui komitmen itu.
Betul saja, Nino menjadi anak rumahan selama satu pekan tanpa menghabiskan waktu bermain yang diganti diisi menemani mamanya belanja atau beberes rumah.
Apabila papa pulang lebih cepat, ia akan belajar bersama papa tentang banyak hal.
Semua itu dilakukan dengan bahagia oleh Nino meskipun di sisi lain ia merindukan teman-temannya.
Meskipun begitu, ia bertekad akan mengontrol diri dalam bermain supaya tidak menyia-nyiakan waktu.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.