Sejak pertama kali aku dan dirinya bertemu dengan cara aneh di warung kopi, lalu pertemuan-pertemuan lainnya yang akhirnya membuat aku yakin untuk menjatuhkan hatiku padanya. Selamanya.
"Ibu nangis lagi? Kangen Bapak, ya?"
Suara lembut itu tiba-tiba menyadarkan lamunanku. Kulihat gadis remaja yang berambut ikal, mirip seperti bapaknya sudah berada di sampingku.
Tangannya bergerak menghapus tangis di wajahku. Sepuluh tahun sudah berlalu sejak kepergian Langit dan aku masih tetap mencintainya.
"Ibu cuma lagi kangen sama Bapak kamu, enggak papa ya ibu nangis sedikit?"
Aku terkekeh pelan meskipun ada sesak yang menghantam dadaku. Senja menarikku ke dalam pelukannya. Kami berdua saling berbagi luka hari itu.
Satu-satunya untuk menyembuhkan luka itu adalah dengan menerimanya dan mengikhlaskan apa yang telah terjadi.
Tuhan tidak pernah keliru dalam merencanakan sesuatu. Mungkin ujian ini adalah cara-Nya untuk membuatku belajar tentang menerima, sabar, dan merelakan.
Dia Langit dan Aku Rinai
Entah rencana apa yang Tuhan buat untukku
Sampai akhirnya aku bertemu denganmu
Membawaku pada kisah romansa yang amat candu
Caramu mencintaiku
Caramu menyayangiku
Tak pernah habis dan selalu begitu
Jika cinta itu luka
Biarlah ia datang asalkan kita tetap saling menyimpan rasa
Jika cinta itu air mata
Biarkan ia ada, asalkan aku dan dirimu tetap ada untuk saling menghapusnya
Aku mencintaimu selamanya. ***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram “GENMUSLIM NEWS”, caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.