Lula senang Ibu memasak makanan kesukaannya.
Tiba-tiba, Lula punya ide. "Ibu, boleh tidak aku membawa bekal ayam kecap ini?" tanya Lula.
"Tentu saja boleh Lula," ucap Ibu.
Baca Juga: Mengenal Sosok Sahabat Dari Tabi’in Abul Aswad Ad-Du’ali, Pencetus Gramatika Ilmu Nahwu Pertama Kali
"Tapi..., Lula boleh bawa bekal yang lebih banyak kah, Bu?" tanya Lula.
"Memang Lula bisa menghabiskannya?" tanya Ibu kebingungan.
"Lula tidak mau makan bekal itu sendiri, Bu. Lula mau membagikannya kepada teman-teman di sekolah," jawab Lula.
"Wah, Lula memang hebat! saling memberi dan berbagi dengan sesama teman adalah perbuatan yang baik," ucap Ibu tersenyum sambil memeluk Lula.
Lalu, Lula pamit pergi ke sekolah dengan riang gembira.
Lula memakai ransel, sambil menjinjing bekal yang telah disiapkan oleh Ibu.
Setibanya di sekolah, Lula menghampiri temannya, Tika dan Salma.
"Selamat pagi, teman-teman!" sapa Lula riang.
"Selamat pagi, Lula," jawab Tika dan Salma serentak.