GENMUSLIM.id- Hari itu, Aisha merasa hatinya begitu gelap setelah kehilangan ibunya dalam kecelakaan tragis beberapa bulan lalu.
Ia merasa hidupnya hampa dan tak berarti lagi.
Ayahnya yang sibuk dengan pekerjaannya tidak terlalu memperhatikannya.
Teman-teman sekolahnya pun tak mengerti betapa berat beban yang ia pikul.
Suatu hari, saat pergi ke perpustakaan, Aisha bertemu dengan seorang wanita tua bernama Nafisa.
Wanita itu selalu membawa senyum dan kedamaian dalam matanya.
Nafisa adalah seorang relawan di pusat bantuan masyarakat dan juga pengajar di pondok kecil di pinggiran kota.
"Aisha, kenapa kamu tampak begitu murung?" tanya Nafisa dengan penuh kepedulian.
Baca Juga: Doa Mulia Saat Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram: Penuh Berkah dan Kasih Sayang!
Aisha menceritakan perasaannya pada Nafisa, tentang bagaimana ia merasa gelap dan tak berarti setelah kehilangan ibunya.
Nafisa mengangguk paham, "Kehilangan memang menyakitkan, nak. Tapi percayalah, Allah menciptakan hidup ini dengan penuh hikmah. Dia tak pernah memberikan cobaan di luar batas kemampuan hamba-Nya. Kamu harus menguatkan hatimu dan menemukan cahaya dalam kegelapan."
Aisha mengangguk dan tertarik dengan perkataan Nafisa.
Setelah itu, ia rajin mengunjungi Nafisa di pondoknya setiap kali pulang sekolah.
Baca Juga: Resep Masakan: Olahan Alternatif Perkedel Ikan, Buat Kamu yang Bosan dengan Makanan Berbahan Kentang
Nafisa mengajarinya tentang Islam, memberi nasihat, dan mengajaknya untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial di pusat bantuan.