Lama kelamaan, Aisha merasa hatinya terang.
Ia menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam mengabdi pada sesama.
Ketika membantu anak-anak yatim di pusat bantuan, ia menyadari bahwa ada orang lain yang mungkin merasakan kehilangan yang sama, bahkan mungkin lebih berat.
Baca Juga: Syaikh Nizami Ganjavi, Penyair Romantis Yang Mengguncangkan Dunia Dibalik Kisah Laila Majnun
Cahaya dalam hati Aisha semakin memancar ketika ia menyaksikan senyum anak-anak yatim itu.
Ia merasa beruntung masih memiliki ayah yang meski sibuk, tetapi selalu menyayanginya.
Dan dari saat itu, ia berkomitmen untuk lebih menghargai dan menyayangi ayahnya.
Suatu hari, Nafisa memberi Aisha sebuah kalung berbentuk bulan sabit yang indah. "Bulannya merupakan simbol cahaya dalam kegelapan. Kaulah cahaya bagi mereka yang merasa gelap, Aisha," ucap Nafisa lembut.
Setelah lulus sekolah, Aisha pun memutuskan untuk mengabdikan hidupnya untuk membantu anak-anak yatim dan mereka yang membutuhkan.
Ia mendirikan yayasan amal untuk membantu masyarakat yang memerlukan. Semakin banyak yang ia bantu, semakin bahagia dan terang hatinya.
Cerita Aisha menyebar, dan banyak orang yang terinspirasi dengan perubahan hidupnya.
Ia menjadi teladan bagi banyak orang untuk mencari cahaya dalam kegelapan, untuk tetap bersyukur meski menghadapi cobaan berat.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.