Untuk mencapai manfaat ini, kita disarankan memberi jarak setidaknya 12 jam antara makan malam dan sarapan.
Misalnya, jika makan malam selesai pukul 7 malam, sarapan bisa dilakukan pukul 7 pagi. Atau, jika kamu mengikuti pola puasa intermiten atau tidak suka sarapan, kamu bisa makan pertama kali pukul 11 siang.
Intinya, apakah kamu memilih sarapan atau tidak, usahakan memberi jeda 12 jam antara makan malam dan makan pertama keesokan harinya.
Cara Mengatur Waktu Makan untuk Diet yang Efektif
Lalu, apa arti semua ini dalam konteks penurunan berat badan? Berikut beberapa ide untuk mengatur waktu makan yang dapat kamu coba:
Baca Juga: Lari vs Jalan? Hal yang Perlu Kamu Perhatikan Kalau Mau Menurunkan Berat Badan dengan Efektif
1. Sarapan Sehat (Tidak Harus di Pagi Hari)
Sarapan berarti saat kamu memulai makan setelah puasa semalam.
Tidak ada waktu tertentu yang wajib, tetapi pastikan ketika kamu sarapan, kamu memilih makanan bernutrisi untuk memberi tubuh energi yang cukup.
Cobalah menu seperti oatmeal atau roti panggang dengan alpukat dan telur yang kaya nutrisi.
2. Fokus Konsumsi Kalori di Paruh Pertama Hari
Jika memungkinkan, usahakan mengonsumsi sebagian besar kalori dan nutrisi di paruh pertama hari.
Tidak ada cara yang benar atau salah untuk melakukan ini—bisa dengan sarapan, makan siang, dan dua camilan atau dengan makan besar di pagi atau siang hari, lalu satu camilan di sore hari.
3. Makan Malam Lebih Awal dan Ringan
Untuk makan malam, cobalah makan lebih awal, misalnya pukul 4 atau 5 sore. Jika makan malam lebih awal terasa sulit, setidaknya beri jarak tiga jam sebelum waktu tidur.
Hal ini membantu tubuh mengolah makanan lebih baik dan menghindari masalah tidur akibat perut penuh.