Dalam sejarah penyebaran Islam di Nusantara, ada beberapa ulama dari dan keturunan Uzbekistan yang datang ke Indonesia.
Di antaranya adalah Syekh Jumadil Kubro. Syekh Jumadil Kubro berasal dari Samarkand, Uzbekistan.
Kemudian putra Syekh Jumadil Kubro, yakni Syekh Ibrahim Zainul Akbar alias Syekh Ibrahim Asmorkondi menyusul ke tanah Jawa setelah dia berhasil mengislamkan Raja Champa, Vietnam dan menikahi putrinya, yaitu Dewi Candrawulan.
Dari pernikahan tersebut lahirlah Raden Ali Rahmatullah atau Sunan Ampel dan Ali Murtado atau Sunan Gresik.
Gus Baha, ulama besar Rembang menjelaskan bahwa Sunan Ampel itu ketua wali Songo itu punya bapak itu di daerahnya bapak saya. Namanya Ibrahim Namuh Asmorkondi anak pesarape Asmorkondi.
Terus ini punya bapak yang bernama Jumadil Kubro itu di Mojokerla. Nah, keyakinannya banyaknya itu. Sunan Ampel itu lahirnya di Kempa. Jadi di bawah ketuban itu sudah ada sama beberapa ibu putri Kempa.
Sedangkan istri kedua Seh Jumadil Kubro adalah Retno Jumilah putri dari Raja Majapahit Prabu Brawijaya V.
Dengan Retno Jumilah, ia dikaruniai seorang putra yang bernama Iska Makdum atau Seh Malwana Iska.
Seh Ibrahim Asmorkondi memiliki peranan penting dalam siar Islam di Nusantara. Ia merupakan salah satu guru dari para wali yang mengajarkan ilmu agama dan tasawuf.
Ia juga membantu para wali dalam penyebaran ajaran Islam dengan cara damai dan bijaksana.
Makam Seh Ibrahim Asmorkondi dituban yang selalu ramai dikunjungi oleh berziarah.
Sedangkan Sunan Ampel dimakamkan di Surabaya. Ali Murtado atau Sunan Gresik makam yang terletak di Gresik, Jawa Timur.
Itulah ulasan singkat mengenai negara Uzbekistan yang berisi para imam dan tokoh ulama islam yang ikut menyebarkan agama islam di Indonesia.***