Uzbekistan - Negara Cantik Tempat Lahirnya Para Imam dan Ilmuwan yang Ramah Untuk Wisatawan

Photo Author
- Jumat, 19 Juli 2024 | 10:57 WIB
Uzbekistan merupakan negara cantik yang menjadi tempat kelahiran para imam dan ilmuwan (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Pixabay/emalyanova2010)
Uzbekistan merupakan negara cantik yang menjadi tempat kelahiran para imam dan ilmuwan (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Pixabay/emalyanova2010)

Uzbekistan terkenal dengan seni anyamannya yang indah dan rumit dari karpet-karpet mewah hingga kain-kain sutra yang halus seni anyaman Uzbekistan mencerminkan kekayaan warisan budaya negara ini.

Mata uang Uzbekistan hampir sama dengan rupiah Indonesia, maka dari itu membeli oleh-oleh atau barang di Uzbekistan tidaklah terlalu mahal.

Baca Juga: Mengecewakan! Indonesia Menjadi Negara Nomor Dua Negara Paling Tidak Jujur dalam Bidang Akademik

Di kota Bukhoro yang paling terkenal adalah labirin Bukhoro yang terdiri dari 150 madrasah, masjid, dan bangunan bersejarah lainnya yang menjadikan salah satu kota bersejarah terbaik di Asia Tengah. Tak heran jika Uzbekistan dijuluki negara para imam.

Di antara ilmuwan yang lahir di Uzbekistan adalah Imam Bukhori, Imam At-Tirmizi, Abu Mansur al-Maturidi dan Imam al-Bukhori, nama Bukhori di belakang namanya, dinisbahkan kepada kota kelahirannya yaitu Bukhoro.

Imam al-Bukhori lahir 13 Syawal Tahun 194 Hijriyah atau 21 Juli 810 Masehi.

Beliau dijuluki Amirul Muminin Fil Hadis, pemimpin orang-orang yang beriman dalam hal ilmu hadis.

Ada yang menarik dari kisah makam Imam Bukhori, yaitu ketika Presiden Pertama Indonesia Soekarno dalam sebuah kunjungan ke negaraan ke Yunis Soviet pada tahun 1959 pernah meminta kepada petinggi partai komunis untuk mencarikan makam orang suci Islam yang sangat terkenal bernama Imam Bukhori. Saat itu Uzbekistan masih dalam pemerintahan Uni Soviet.

Presiden Soekarno mengatakan kepada petinggi komunis, saya mau datang ke Moscow dengan satu syarat mutlak yang harus dipenuhi, tidak boleh tidak, tegas Bung Karno kepada Uni Soviet.

Petinggi partai komunis Uni Soviet balik bertanya, apa syarat yang Anda ajukan? Bung Karno menjawab, temukan makam Imam al-Bukhori, saya sangat ingin menziarahinya.

Petinggi partai komunis kembali menghubungi Bung Karno, maaf Pak Duka Presiden, kami tidak berhasil menemukan makam orang yang Pak Duka cari, apa Anda berkenan mengganti syarat Anda?

Bung Karno lalu menjawab, kalau tidak ditemukan ya sudah, saya lebih baik tidak usah datang ke negara Anda.

Setelah makam ditemukan selanjutnya mengabari Bung Karno, sambil tersenyum Bung Karno mengatakan, baik saya akan datang ke negara Anda.

Setelah dari Moskow, pada tanggal 12 Juni 1961, Bung Karno tiba di Samarkand. Sehari sebelumnya puluhan ribu orang menyambut kehadiran pemimpin besar revolusi Indonesia ini di kota Tosken.

Pada saat kedatangan beliau di makam Imam Bukhori, Soekarno langsung menziarahi sampai pagi hari dan tidak tidur.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: YouTube Lembaran Dunia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X