Ini Tanda Kamu Jadi Korban Gaslighting, Dimanipulasi Secara Emosi oleh Pasangan

GENMUSLIM.id- Istilah gaslighting kini semakin populer di media sosial, khususnya dalam suatu hubungan sebuah pasangan.

 

Gaslighting merupakan bentuk strategi manipulasi emosi yang memanfaatkan area psikologis seseorang yang menjadi korban dengan mengontrol cara korbannya berpikir dan bertindak. 

 

Hal ini ternyata sering terjadi pada kasus perselingkuhan atau toxic relationship sehingga berdampak pada kondisi kesehatan mental seseorang.

 

Menurut Psikolog, Vara Saripalli, Psy.D, di dalam suatu hubungan ada berbagai ungkapan yang seolah membuat orang merasa disalahkan karena realita yang sedang dirasakan.

 

 

Itulah yang disebut dengan  manipulasi emosi atau sering juga disebut dengan gaslighting. Contoh gaslighting yakni ucapan “kamu orangnya  drama banget,”  atau “kamu aja yang terlalu sensi!tif".

 

Manipulasi emosi ini  dilakukan agar pelaku mendapatkan apa yang  diinginkan tanpa harus meminta atau mengkomunikasikannya secara langsung. 

 

Biasanya pelaku gaslighting atau gaslighter ini memiliki permasalahan atau rasa enggan karena ego berlebih sehingga ia memilih menggunakan strategi ‘mengontrol’ ketimbang mengkomunikasikannya secara langsung dengan korbannya.

 

"Oleh karena itu korban kerap tidak menyadari bahwa ia tengah dalam situasi dimanipulasi," ujar Saripalli seperti yang dilansir Genmuslim dari Medical News Today, pada Senin, 10 Juli 2023.

 

 

Tindakan seperti ini biasanya sering terjadi pada orang-orang yang terjebak dalam kasus perselingkuhan dan toxic relationship. 

 

Namun, kelicikan pelaku gaslighting seringkali membuat korban merasa tidak ada yang salah dengan pasangannya, melainkan kesalahan ada hanya pada dirinya.  

 

"Ini juga salah satu kemungkinan mengapa korban gaslighting itu sulit untuk keluar dari hubungan yang sudah dijalani selama ini," ujar Saripalli.

 

Salah satu ciri-ciri pelaku gaslighting adalah suka menyangkal.  

 

Misalnya, saat sedang membahas sesuatu yang penting, mereka bisa pura-pura lupa atau menyampaikan bahwa pikiran pasangannya saja yang berlebihan. 

 

Ciri lainnya yang dimiliki oleh pelaku gaslighting adalah sering meremehkan lawan bicaranya. 

 

"Saat mengungkapkan emosi negatif yang dirasakan, mereka dengan mudahnya tidak memvalidasi emosi," ujar Saripalli.

 

Ciri lain saat berhadapan dengan pelaku gaslighting, adalah akan sangat sulit untuk berpendapat dan apa pun pendapat tentang dirinya bisa diputar balik. 

 

"Hal ini hanya akan membuat Anda tak  henti-hentinya merasa bersalah karena salah menilai dirinya, meski yang Anda utarakan itu suatu kebenaran," ujar Saripalli.

 

Mungkin banyak yang menormalisasi tindakan para pelaku gaslighting. 

 

Namun, kalau dibiarkan terus-menerus, maka ada banyak dampak yang dirasakan oleh korban, bahkan bisa sampai menyebabkan bunuh diri. 

 

 

Dampak dari  gaslighting yakni meragukan perasaan dan kenyataan yang ada, terus-menerus menanyakan  pendapat sendiri, serta merasa insecure.

 

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi  Gaslighting karena dapat  merusak mental secara perlahan.  

 

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memiliki kepercayaan diri yang tinggi serta memegang  kuat nilai hidup agar tidak  mudah terguncang saat mendapatkan tuduhan.

 

Selanjutnya berani tegas dan berpegang teguh pada pendapat.  

 

Jika sudah berdampak pada kesehatan mental, Saripalli menyarankan tidak  ada salahnya untuk memutus hubungan dengan pelaku gaslighting.***