GENMUSLIM.id- Efek kontras suasana liburan ke rutinitas pekerjaan atau sekolah di hari Senin ternyata bisa memberikan perbedaan persepsi yang menyebabkan post holiday syndrome atau post holiday blues.
Menurut Psikolog Melissa Weinberg, salah satu penyebab utama terjadinya post holiday syndrome adalah penurunan adrenalin.
Pada dasarnya post holiday syndrome ini adalah cara otak mencoba memulihkan keadaan sambil menyesuaikan antara pengalaman yang sangat berbeda, misalnya dengan rutinitas pekerjaan.
Weinberg menerangkan, post holiday syndrome memiliki banyak gejala karakteristik yang sama dari kecemasan atau gangguan mood.
Gangguan tersebut diantaranya insomnia, energi rendah, lekas marah, kesulitan berkonsentrasi, dan kecemasan.
Menurut Weinberg, tidak seperti depresi klinis lainnya, kondisi stres ini umumnya hanya berlaku sesaat dan tidak berlarut-larut.
Penghentian hormon stres secara tiba-tiba setelah peristiwa besar, misalnya seperti liburan pada akhir pekan, dapat berdampak besar pada kesehatan biologis dan psikologis seseorang.
“Jadi, apakah kita menikmati liburan kita, dan apakah kita lebih suka berlibur daripada kembali bekerja, otak kita terhubung untuk membuat kita percaya bahwa kita melakukannya," kata Weinberg seperti yang dilansir Genmuslim dari The New Daily, pada Minggu, 9 Juli 2023.
Sementara itu menurut Psikolog Marney A. White, PhD, MS , pada dasarnya liburan baik untuk kesehatan mental.
Liburan dapat memberi diri sendiri kesempatan untuk menjelajahi dunia di sekitar, dan yang lebih penting, membantu orang untuk lebih berpikiran masa kini.
"Liburan tidak harus menghabiskan banyak uang, tetapi pikiran dan tubuh kita perlu melambat dan berbalik ke dala diri sendiri," ujar White
White menambahkan, sejumlah penelitian telah menemukan bahwa liburan mengurangi stres dan meningkatkan rasa sejahtera.
Tapi inilah kesimpulan yang agak mengejutkan bagi banyak peneliti yakni kebahagiaan yang dirasakan saat berlibur biasanya tidak bertahan lama.
Ketika liburan selesai, orang-orang kembali ke tingkat kebahagiaan dasar dalam beberapa hari.
"Ketika mengalami pos holiday syndrome orang akan cenderung tidak bersemangat ataupun produktif dalam bekerja, yang berakibat pekerjaan menjadi terbengkalai," ujar white.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi post holiday syndrome, salah satunya adalah merencanakan hari transisi.
Baca Juga: 4 Cara Menghadapi Rekan Kerja Toxic di Kantor, Jangan Terlalu Akrab Agar Kesehatan Mental Terjaga
White menyarankan untuk menyusun kembali jadwal ataupun anggaran untuk menyesuaikan diri sebelum harus kembali bekerja.
White juga menyarankan untuk mengurangi suasana monoton melakukan aktivitas di luar rumah, misalnya makan di luar alih-alih memesan delivery, atau berjalan-jalan di sekitar rumah.
Hal lain yang bisa dilakukan adalah olahraga, karena dengan berolahraga tubuh akan memproduksi endorfin, hormon yang sangat berkaitan dengan perasaan senang.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.