Tetapi disisi lain, mereka juga menyadari bahwa kehidupan di Gaza tidak pernah mudah dan mereka siap untuk menghadapi segala resiko demi tanah air mereka.
Keberanian Ramadan dan Walid Jazar terlihat jelas ketika mereka berbicara tentang Baitul Maqdis.
Bagi mereka, kota suci ini adalah bagian dari identitas mereka sebagai umat Islam, dan mereka bertekad untuk mempertahankannya dengan segala cara.
Mereka melihat Baitul Maqdis sebagai simbol keberanian dan kehormatan yang tidak bisa ditawar.
Baca Juga: Serangan Udara Israel Tewaskan Gadis Palestina yang Sedang Main Sepatu Roda, Warganet: Kejam!
Selain menyuarakan kondisi di Gaza, Ramadan dan Walid Jazar juga menekankan pentingnya pendidikan.
Mereka memahami bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah masa depan Gaza.
Mereka berharap agar anak-anak Gaza mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang seperti anak-anak lainnya di dunia.
Mereka juga berbagi pandangan tentang kebutuhan mendesak untuk bantuan kemanusiaan.
Bagi mereka, makanan, tempat tinggal, dan sekolah adalah tiga hal yang paling penting saat ini untuk anak-anak Gaza.
Mereka meminta dukungan global untuk menyediakan kebutuhan dasar ini, karena mereka yakin bahwa setiap anak berhak atas masa depan yang lebih baik.
Melalui media sosial, Ramadan dan Walid Jazar berusaha memperkenalkan wajah baru dari Gaza,
Bukan hanya sebagai zona konflik, tetapi juga sebagai tempat di mana ada harapan, keberanian, dan mimpi yang belum tercapai.
Pesan dari Ramadan dan Walid Jazar tidak hanya berfokus pada penderitaan, tetapi juga pada ketahanan dan ketabahan.