Dengan demikian, Iran dapat mencetak kemenangan diplomatik tanpa harus terlibat dalam perang terbuka yang berisiko tinggi.
Namun, di tengah semua ini, yang paling diuntungkan dari perpecahan di antara negara-negara Islam adalah Israel.
Selama negara-negara Muslim terpecah oleh perbedaan ideologis dan sektarian, seperti antara Sunni dan Syiah,
Israel dapat terus melancarkan kebijakan agresifnya tanpa menghadapi perlawanan yang serius dan terkoordinasi dari dunia Islam.
Baca Juga: IRGC Sebut Ismail Haniyeh Terbunuh oleh Proyektil Jarak Pendek yang Ditembakkan dari Luar Rumah
Oleh karena itu, sangat penting bagi negara-negara Muslim untuk menyadari bahwa persatuan di antara mereka adalah kunci untuk melawan agresi Israel dan mencapai keadilan bagi Palestina.
Pada akhirnya, situasi ini menunjukkan betapa rumitnya dinamika politik dan militer di Timur Tengah.
Dengan berbagai aktor yang terlibat, dari negara-negara besar seperti Iran hingga milisi-milisi kecil, setiap langkah yang diambil oleh salah satu pihak dapat memicu reaksi berantai yang tak terduga.
Oleh karena itu, sangat penting bagi semua pihak untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan dan selalu mempertimbangkan dampak jangka panjangnya terhadap stabilitas kawasan dan perdamaian dunia. ***