GENMUSLIM.id - Pasca wafatnya As-syahid Ismail Haniyeh, mengangkat seorang pemimpin Hamas merupakan salah satu urgensi.
Pertanyaan-pertanyaan terkait siapakah yang akan menjadi pengganti dari Ismail Haniyeh terjawab sudah setelah terpilihnya Yahya Sinwar.
Hal ini diumumkan oleh juru bicara Hamas yaitu Usamah Hamdan pada Selasa, 6 Agustus 2024 pukul 20.57 waktu Doha, Qatar.
Dikutip GENMUSLIM.id dari akun Instagram @mhuseingazza, Yahya Sinwar sebelumnya hanya memiliki otoritas untuk memimpin Hamas di Gaza.
Beliau lahir pada 1962, sempat dipenjara selama 25 tahun dan dibebaskan melalui kesepakatan Gilad Shalit.
Yahya Sinwar merupakan sosok yang tegas dan sangat ditakuti oleh tentara zionis. Ia terpilih dengan suara bulat, ini membuktikan bahwa gerakan Hamas sadar akan sifat karismatik dari Sinwar.
Media barat menjuluki beliau sebagai si keras kepala dan menguasai bahasa Ibrani selama di penjara.
Keputusan pengangkatan Sinwar diambil saat beliau bersama pasukannya sedang mengendalikan pertempuran di Gaza sekaligus bernegosiasi untuk gencatan senjata.
Sepak terjang Yahya Sinwar dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina tidak perlu diragukan, beliau memimpin pasukan Hamas dalam Badai Al Aqsa 7 Oktober 2023.
Baca Juga: Tak Bermoral! Salah Satu Tentara IDF Ini Membuat Status Di Akun X yang Berbunyi Ajakan Membakar Gaza
Sebelum Hamas didirikan, Yahya Sinwar telah mendirikan organisasi intelijen pejuang lokal yang bertugas melacak siapa saja mata-mata musuh yang ada di Gaza.
Di dalam tubuh Hamas, terdapat 2 kutub yakni kutub negosiasi yang diwakili oleh pemimpin-pemimpin Hamas di luar negeri seperti Usamah Hamdan dan lain sebagainya.
Kutub kedua yaitu kutub non kompromi yang diwakili oleh pemimpin pejuang yang ada di Gaza seperti Yahya Sinwar, Marwan 'Isa, Mohammad Dheyf, dan Rafi' Salamah.