GENMUSLIM.id - Indonesia terkenal sebagai salah satu negara produsen jagung terbesar di dunia. Berarti menyumbang limbah jagung lebih besar pula.
Jagung memiliki nilai ekonomi tinggi yang dapat diolah menjadi ragam produk, seperti makanan dan pakan ternak.
Dikutip GENMUSLIM dari laman resmi pemerintah indonesia.go.id, pada Selasa, 9 Juli 2024, ternyata limbah jagung berupa tongkol dan jerami yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan.
Sehingga mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Pemerintah Indonesia berusaha untuk meningkatkan produksi jagung untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, ekspor, dan penggunaan sebagai bahan energi baru terbarukan.
Hal ini telah menjadi kebijakan strategis dengan rilisnya roadmap jagung 2022-2024 menuju swasembada berkelanjutan.
Indonesia harus memperkuat ekonomi jagung, terutama ketika sebagian negara penghasil jagung sekarang menetapkan batas ekspor untuk memprioritaskan kepentingan dalam negeri.
Pemerintah mengharapkan intensifikasi dan ekstensifikasi yang akan mampu meningkatkan produksi jagung dengan peningkatan produktivitas dan perluasan area tanam baru.
Limbah Jagung diharapkan dapat dimanfaatkan pula sebagai sumber energi biomassa.
Sebagai contoh, menurut data Ditjen Tanaman Pangan Kementan, produksi jagung dengan kadar air (KA) 27,81 persen diperkirakan mencapai 25,3 juta ton pada tahun ini.
Bahkan produksi jagung dengan KA 14 persen diperkirakan mencapai 18,7 juta ton. Pada kisaran produksi 18,7-25,3 juta ton, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Terutama kebutuhan industri pakan ternak yang mencapai 15 juta ton sehingga sisanya dapat digunakan untuk cadangan nasional, diekspor, atau sebagai bahan baku energi biomassa untuk pembangkit listrik.
Di Indonesia, terdapat sepuluh kabupaten dengan produksi jagung terbesar di antaranya Tuban, Bone, Lampung Timur, Lampung Selatan, Bima, Dompu, Sampang, Pamekasan, Lampung Tengah, dan Sumbawa.