GENMUSLIM.id - Indonesia memiliki potensi besar dalam memanfaatkan energi surya sebagai sumber energi terbarukan.
Namun, keterbatasan lahan dan ketersediaan ruang bagi pembangunan PLTS darat menjadi tantangan bagi pemanfaatan potensi energi surya.
Dikutip GENMUSLIM dari indonesia.go.id pada Minggu, 7 Juli 2024, para peneliti di Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi (PRKKE) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ciptakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung mobile pertama di Indonesia.
Upaya pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) merupakan bagian dari program pemerintah untuk meningkatkan bauran energi nasional.
Pemerintah menetapkan target bauran EBT sebesar 23 persen pada tahun 2025.
Indonesia menargetkan memiliki kapasitas EBT sebanyak 10,6 GW, dengan kontribusi dari PLTS diharapkan sebesar 3,9 GW.
Potensi energi surya terdapat di seluruh pulau Indonesia, dengan jumlah antara 11 ribu TWh hingga 48 ribu TWh.
Baca Juga: Bangga! Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Sel Baterai Listrik Pertama dan Terbesar di Asia Tenggara
Potensi PLTS terapung di beberapa wilayah Indonesia mencapai hampir 100 persen, misalnya Pulau Sulawesi dengan potensi sebesar 50.200 TWh serta wilayah Maluku dan Papua dengan potensi sebanyak 51.200 TWh.
Dalam pengembangan teknologi PLTS terapung mobile, Perekayasa Ahli Utama di PRKKE-BRIN, Adjat Sudrajat menyatakan bahwa inovasi ini dapat memberi jawaban atas ketersediaan energi saat ini.
PLTS terapung mobile merupakan solusi untuk mengatasi keterbatasan ruang, karena dapat dipasang di atas air seperti danau, waduk, dan laut.
Kelebihan lain dari PLTS terapung adalah panel surya yang dipasang pada permukaan air juga dapat meminimalisir penguapan air.
Selain itu, air di sekitar panel surya bertindak sebagai pendingin alami, sehingga meningkatkan efisiensi dan hasil energi secara keseluruhan.
Dikembangkan sebagai pembangkit listrik, PLTS terapung mobile juga dapat dimanfaatkan sebagai suplai energi pompa untuk irigasi pertanian.
