Malam Lailatul Qadar Tertuang Dalam Al Quran, Yuk Mengenal Tradisi Selekoran untuk Menginterpretasikan QS Al Qadr

Photo Author
- Jumat, 29 Maret 2024 | 12:29 WIB
Malam Lailatul Qadar dalam QS. Al Qadr  ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Freepik.com/ Freepik))
Malam Lailatul Qadar dalam QS. Al Qadr ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Freepik.com/ Freepik))

GENMUSLIM.id - Malam Lailatul Qadar disebut-sebut dalam arti sebuah surat pada Al Quran, yaitu QS Al Qadr.

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh rahmat dan lebih baik dari seribu bulan.

Karena malam Lailatul Qadar ini ada pada arti QS. Al Qadr.

Keutamaan Malam Lailatul Qadar ini tidak hanya terbatas pada cara al Quran menguraikan keistimewaan yang ada pada malam tersebut, tetapi terus berkembang dan menjelma menjadi tradisi yang berkembang turun temurun.

Tiap masyarakat daerah pasti memiliki tradisi tersendiri untuk menyambut malam istimewa tersebut.

Baca Juga: Aplikasi Doa dan Wirid Online Siap Mendukung Aktivitas dalam Memperbanyak Amalan di Bulan Ramadhan

Sebagaiman terkadung dalam QS. Al Qadr, terdapat dua hal yang bisa disimpulkan, yaitu:

  1. Pada Malam Lailatul Qadar tersebut setiap ibadah yang dilakukan kaum muslimin dinilai lebih baik dari seribu bulan.
  2. Pada Malam Lailatul Qadar ini para malaikat dipimpin oleh Malaikat Jibril turun ke bumi menyapa setiap orang mukmin dengan kedamaian dan kesejahteraan.

Namun, yang menjadi persoalan adalah kapan Malam Lailatul Qadar tersebut diturunkan?

Dalam penelusuran penulis, dalam Tafsir al-Azhar persoalan ini dijelaskan oleh Hamka bahwa dari 44 riwayat tentang Malam Lailatul Qadar tidak diketahui dengan pasti kapan Malam Lailatul Qadar itu ditetapkan.

Tetapi terdapat satu riwayat yang menyatakan bahwa Malam Lailatul Qadar jatuh pada 10 hari terakhir Ramadahan.

Baca Juga: Sering Merasa Jenuh saat Menuntut Ilmu? Ini Tips dari Syaikh Adham yang Dibagikan Kadam Sidik

Dalam merayakan datangnya Lailatul Qadar, terdapat tradisi yang dijalankan oleh masyarakat Parit Adam.

Tradisi tersebut bernama selekoran, yang sudah turun temurun dari zaman dahulu.

Tradisi tersebut diadakan di mushalla-mushalla yang ada di sekitar Parit Adam atau di rumah-rumah tertentu dengan sistem onjengan (undangan).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zaiyana Nur Ashfiya

Sumber: Jurnal Religion Agama, Sosial, dan Budaya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X