GENMUSLIM.id – Persiapan mental menjadi hal paling penting sebelum memasukkan anak anda ke dalam pesantren.
Persiapan Mental anak itu penting, karena belakangan ini nama Pondok Pesantren menjadi sangat ramai dibicarakan di masyarakat setelah meninggalnya Bintang Balqis Maulana yang tewas akibat perundungan yang menimpa dirinya di Salah satu Pondok pesantren di Kediri Jawa Timur.
Baca Juga: Gen Z Stop Romantisasi Masalah Kesehatan Mental! 6 Self Care ini Bantu Minimalisir Stress Lho!
Dikutip dari akun tiktok seorang Psikolog @PsikologZahra Minggu, 3 Maret 2024, Persiapan Mental menjadi hal yang penting dan harus diperhatikan sebelum memasukkan anak ke dalam pondok pesantren karena tanpa persiapan yang tidak baik maka seorang anak akan berakhir di Psikolog atau Psikiater.
Orang tua harus paham background di pesantren namun memaksakan anak masuk dan sekolah di Pesantren.
Dan pesantren itu bagus karena kehidupan yang berbeda Ketika di pesantren dibandingkan di rumah itu akan mengganggu kestabilitasan jiwa anak.
Baca Juga: Gen Z Stop Romantisasi Masalah Kesehatan Mental! 6 Self Care ini Bantu Minimalisir Stress Lho!
Banyak orang tua memasukkan anaknya ke dalam pesantren adalah memberikan hukuman.
Pesantren juga bukan bengkel bahwa pesantren akan memperbaiki semuanya itu adalah pemahaman yang salah.
Sebagai contoh misalnya anak makan masih disuapin, baju dicucikan dan di setrika orang tua bahkan kamar masih dibersihkan orang tua tanpa adanya persiapan dari skill itu.
Dan tiba-tiba anak diantarkan ke pesantren yang memang konsepnya adalah kehidupan yang mandiri maka anaknya akan kalah sebelum bertarung.
Dan itulah menjadi sumber menjadi fenomena banyak anak yang datang ke Psikolog.
Inilah tugas kita sebagai orang tua sebelum memasukkan putra atau putri kita ke pesantren lebih baik mempersiapkan mentalnya dahulu.
Karena mental adalah kunci bagaimana putra dan putri kita menghadapi kehidupan di pesantren. Kita ingin yang terbaik untuk putra dan putri kita maka kita harus mempersiapkan mental mereka dengan sangat matang dengan skill kemandirian dan mencintai diri sendiri. ***