Penelitian Terbaru Buktikan Perbedaan Otak Anak Laki laki dan Perempuan Ternyata Dipengaruhi oleh Parenting

Photo Author
- Rabu, 29 November 2023 | 22:00 WIB
Ilustrasi perbedaan otak anak laki-laki dan perempuan yang dipengaruhi parenting ( (Foto: GENMUSLIM.id/ dok: Istimewa))
Ilustrasi perbedaan otak anak laki-laki dan perempuan yang dipengaruhi parenting ( (Foto: GENMUSLIM.id/ dok: Istimewa))

Selama ini orangtua yang secara tidak sadar setiap hari membentuk otak anak.

Mengingat persepsi orangtua bahwa laki-laki kelak menjadi pemimpin, akhirnya menjadikan para orangtua berharap lebih tua terhadap anak laki-laki, sehingga anak laki-laki lebih dituntut untuk kuat.

Anak laki-laki akhirnya lebih banyak dilatih pada kekuatan fisik, bergerak bebas dan aktifitas yang melibatkan motorik kasar seperti bermain di luar ruangan.

Anak laki-laki juga diajarkan untuk berani, percaya diri, serta gigih berjuang meraih ambisi/cita-cita dan haknya karena anak laki-laki lebih dipersiapkan untuk bekerja dan berkarir kelak ketika dewasa. 

Permainan laki-laki juga disetting lebih banyak mengandalkan aktifitas fisik seperti sepak bola, menembak, dan melempar yang sifatnya untuk mengajarkan sebuah pertarungan menggunakan kekuatan fisik. 

Baca Juga: Bukan Sekedar Flu Pada Anak, Pneumonia Akibat Mycoplasma Bakteri yang Muncul di Tiongkok Mulai Menyerang Belanda! Ini Gejalanya

Aktifitas fisik yang dioptimalkan menjadikan otak kanan akan lebih dominan karena otak kanan bekerja melibatkan tugas-tugas ekspresif dan kreatif.

Maka dari itu, ketika mereka beranjak dewasa perasaan yang selalu diidamkan lingkungannya terhadap dirinya seolah telah ada digenggaman tangannya saat itu.

Sementara anak perempuan sejak kecil dibiasakan oleh stimulasi pada kemampuan motorik halus dan kemampuan bahasa dengan mendongeng dan bermain peran. 

Keaktifan bergerak bebas yang diminimalkan dan kemampuan bahasa, pemikiran logis dan daya imajinasi lebih dioptimalkan sehingga mendorong kesinambungan otak kanan dan otak kiri. Seperti aktifitas menenun, menulis, bermain boneka, dan mengepang rambut juga mengoptimalkan motorik halus dan sensorik.

Didukung oleh norma bahwa perempuan harus bersikap lembut, memiliki rasa malu, lebih tertutup, tidak banyak bergerak pada akhirnya membawa dampak adanya dominasi otak kiri pada kemampuan teoritis dibandingkan pemikiran kreatif.

Semua itu menjadikan anak mengikuti batas feminin dan maskulin yang juga membangun struktur otak anak.***

 Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "GENMUSLIM MENYAPA", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/Gj3J3Md9EoGBu8HvPgXXEZ, atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yusfika Hastin Safitri

Sumber: jurnal penelitian ilmiah L'ecole Des Parents, jurnal penelitian ilmiah Spirale, buku Gender Mosaic: Beyond the Myth of the Male and Female B, Buku Gendered Brain: The New Neuroscience that Shattered the

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X