GENMUSLIM.id - Selama ini kita selalu menemui artikel-artikel atau bahasan mengenai adanya perbedaan otak anak laki laki dan perempuan, bahkan bermacam tips untuk menerapkan parenting berdasarkan jenis kelamin.
Perbedaan otak anak laki laki dan perempuan memang mudah dilihat melalui perilaku mereka, sehingga parenting selalu membagi menjadi dua strategi yang berbeda antara pengasuhan anak laki-laki dan perempuan.
Namun, kali ini ada penelitian terbaru bahwa perbedaan otak anak laki laki dan peempuan justru bergantung pada parenting yang diterapkan oleh lingkungannya.
Rippon dalam buku Gendered Brain menegaskan bahwa otak manusia terbentuk mengikuti pengalaman-pengalaman termasuk pengalaman menjadi perempuan dan laki-laki.
Bahkan Joel Vikhanski dalam buku Gender Mosaic mengungkap bahwa otak laki-laki dan perempuan adalah percampuran unik, sehingga sejak lahir otak anak tidak bisa diidentifikasi dalam dua kategori gender.
Sejak lahir, otak belum memiliki memori apapun sehingga perlakuan lingkungan sekitar membentuk pengalaman anak, baru kemudian otak belajar menginternalisasi nilai dan pola perilaku menyesesuaikan kondisi budaya di lingkungannya.
Oleh sebab itu, dalam mengamati karakteristik otak, perlu melihat faktor belajar, variabel pendidikan, status sosial dan ekonomi.
Otak memang organ biologis, tetapi yang paling utama, otak merupakan organ kultural ungkap Vidal dalam jurnal L'ecole Des Parents.
Secara biologis, perbedaan otak anak laki laki dan perempuan hanya berhubungan dengan reproduksi seksual yang melibatkan hormon dan perilaku seksual.
Sementara seksualisasi otak terbentuk semasa perkembangan janin.
Vidal dalam jurnal Spirale juga menyatakan bahwa tidak ada perbedaan otak anak laki laki dan perempuan, baik dalam aspek kognitif (kecerdasan, ingatan, atensi, penalaran) maupun sensorial (penglihatan dan pendengarannya).
Setelah kelahiran, dalam hal ini parenting lah yang lebih penting, karena interaksi anak dengan lingkungan sosialnya secara afektif dan kultural berperan penting dalam pembentukan otak.