GENMUSLIM. id - Dr Aisyah Dahlan merupakan dokter praktisi neuroparenting sekaligus hipnoterapis. Di seminar-seminar parenting, Aisyah Dahlan kerap mengungkap bahwa ada perbedaan otak anak laki laki dan perempuan.
Seperti dalam kanal Youtube Permata TV, dr Aisyah Dahlan mengungkapkan perbedaan otak anak laki laki dan perempuan secara ringan dan membagikan tips parenting untuk para orangtua.
Perbedaan otak anak laki laki dan perempuan menurut dr Aisyah Dahlan ada pada struktur otak anak perempuan yang lebih tebal daripada laki-laki, sehingga dalam menerapkan parenting untuk anak laki-laki perlu strategi khusus.
Dr Aisyah Dahlan menjelaskan bahwa cara bekerja otak kanan dan kiri memiliki perbedaan, "Otak kanan itu otak bermain, rileks, imajinasi, intuisi. Anak perempuan diajari membaca cukup diberi kertas saja ditulis bo-la dia paham."
"Kalo laki-laki diajari menulis bo-la nggak ada gambarnya, nggak akan ngerti dia. Kadang ada gambarnya masih juga gak ngerti" Ujar dr Aisyah Dahlan.
Dr Aisyah Dahlan juga memberi tips bahwa dalam mengajarkan anak laki-laki lebih memerlukan serangkaian alat peraga dengan menunjukkan secara visual.
Perbedaan otak juga mempengaruhi tentang bagaimana emosi antara anak laki-laki dan perempuan, sehingga dalam menyikapi anak laki-laki dan perempuan juga berbeda.
Dr Aisyah Dahlan mengungkapkan bahwa jika anak perempuan cenderung ingin didengarkan ketika mereka ada masalah.
Sedangkan anak laki-laki ketika sedang mengalami masalah, mereka lebih membutuhkan ruang untuk dirinya sendiri.
Daripada buru-buru meminta anak untuk menjelaskan bagaimana perasaannya, sebaiknya bunda perlu menunggu mereka untuk bersedia secara sukarela untuk berbicara.
Baca Juga: Ilmu Parenting Islam: Menanamkan Pemahaman Mengapa Anak Laki-laki Harus Shalat Berjamaah di Masjid
Dari manakah perbedaan tersebut muncul? Seperti yang diutarakan oleh dr Aisyah Dahlan dalam podcast di kanal Youtube Nasehat Diriku, hal tersebut disebabkan oleh struktur corpus colossum pada otak perempuan lebih tebal 30 persen daripada otak anak laki-laki.
Sehingga ini yang menjadikan perempuan lebih mampu melakukan lebih dari satu pekerjaan dalam waktu bersamaan atau yang biasa kita sebut sebagai multitasking.
