Penelitian tahun 1996 menunjukkan bahwa 8 dari 12 orang dewasa yang mengalami gangguan kecemasan atau ansietas memiliki kebiasaan menghisap jempol.
Meski bukan menjadi patokan langsung sebagai masalah kejiwaan, kebiasaan ini dianggap sebagai gejala dari adanya masalah kesejahteraan mental.
“Bukanlah sebuah masalah kejiwaan, tetapi gejala adanya masalah kejiwaan,” ungkap penelitian tersebut.
Kesadaran akan dampak psikologis dari kebiasaan ini menjadi penting untuk mendukung upaya identifikasi dan penanganan masalah kesehatan mental yang mungkin dialami oleh seseorang.
Kebiasaan menghisap jempol sebaiknya dihentikan saat anak sudah tidak dalam tahap fase oral.
Dalam hal ini peran orang tua dalam menerapkan pola parenting dengan memperhatikan aspek kesehatan mental sangatlah penting.***