Kebiasaan Menghisap Jempol Hingga Dewasa Tak Wajar! Jadi Indikator Awal Seseorang Terkena Masalah Kesehatan Mental

Photo Author
- Minggu, 26 November 2023 | 13:21 WIB
Ilustrasi orang dewasa yang menghisap jempol ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Freepik.com/Freepik))
Ilustrasi orang dewasa yang menghisap jempol ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Freepik.com/Freepik))

GENMUSLIM.id - Kebiasaan menghisap jempol pada anak atau bayi sering dianggap sebagai hal yang lazim dan biasa. 

Sebagian besar anak kecil mulai mengembangkan kebiasaan menghisap jempol sebagai cara alami untuk menggantikan penggunaan dot saat minum susu.

Dalam beberapa pola parenting bayi, membiarkan anak menghisap jempol menjadi hal yang wajar untuk perkembangannya.

Meskipun terlihat sebagai tindakan wajar pada anak-anak, terdapat fakta menarik bahwa kebiasaan menghisap jempol dapat berlanjut hingga usia dewasa.

Baca Juga: Ayah Bunda Harus Perhatikan Dampak Anak yang Hobi Menghisap Jempol, Ternyata Bisa Mengubah Bentuk Wajah Anak

Pada tahap usia dewasa tindakan menghisap jempol tidak lagi dianggap sebagai hal yang biasa.

Menghisap jempol pada usia dewasa ternyata dapat menjadi indikator adanya gangguan pada kesejahteraan kesehatan mental seseorang. 

Seorang psikolog dari Nottingham Trent University di Inggris menyatakan bahwa kebiasaan menghisap jempol pada orang dewasa dapat menunjukkan adanya masalah kejiwaan, khususnya gangguan kecemasan atau ansietas.

Pernyataan dari psikolog tersebut menjelaskan bahwa kebiasaan menghisap jempol mungkin dialami oleh individu yang merasakan gangguan kecemasan atau ansietas.

Baca Juga: Pentingnya Mengikuti Kelas Parenting untuk Calon Ibu, Mengerti Cara Membangun Pondasi Kuat bagi Masa Depan Anak

“Itu tandanya ia mengidap masalah kejiwaan seperti gangguan kecemasan atau ansietas,” jelas penelitian tersebut.

Masalah kesehatan mental tersebut ditandai oleh perasaan takut tanpa alasan yang jelas atau situasi yang mendukung perasaan tersebut. 

Gangguan kecemasan menciptakan ketidaknyamanan, kegelisahan, dan ketakutan terhadap hal-hal yang dianggap biasa oleh orang lain. 

Ketika suatu hal dianggap sebagian besar orang sebagai rutinitas normal, individu dengan gangguan kecemasan mungkin meresponsnya sebagai ancaman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zaiyana Nur Ashfiya

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X