GENMUSLIM.id - Sudah menjadi rahasia umum bahwa sejatinya bahaya asap rokok menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan baik penyakit hingga kematian, hal ini rokok ternyata juga ikut andil dalam penyebab terjadinya stunting di Indonesia.
Dikutip Genmuslim dari berbagai sumber pada Minggu, 27 Agustus 2023, Maria Endang Sumiwi selaku Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat (Dirjen Kesmas) Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan anak yang terpapar asap rokok berpeluang 5,5 persen mengalami stunting.
Kasus ini Maria kemukakan mengacu pada penelitian dari Pusat Kajian Jaminan Sosial UI pada 2018, mengenai adanya temuan penelitian itu ialah anak yang hidup bersama orang tua perokok tumbuh 1,5 kg lebih kurang dibanding anak yang tinggal dengan orang tua bukan perokok, sehingga secara kesehatan anak tersebut pun kurang bahkan mengalami stunting.
Selain itu Maria mengatakan jika angka prevalensi stunting di Indonesia tergolong tinggi menurut WHO yakni diatas 20%, sedangkan di Indonesia meskipun presentase tersebut telah turun dari 24,4 % pada tahun 2021 menjadi 21,6 % di tahun 2022.
Lalu bagaimana hubungannya bahaya asap rokok dengan stunting? Kaitan orang tua merokok dengan perkara anak stunting disinyalir oleh pengaruh dua cara, dalam hal kesehatan dan ekonomi.
Baca Juga: Kenali Apa itu FOMO: Penyebab dan Sebesar Apa Dampaknya pada Kesehatan Mental? CARI TAHU DI SINI!
Dalam hal kesehatan bahaya asap rokok mampu menimbulkan efek langsung pada tumbuh kembang dan kesehatan anak, bahkan sejak anak masih di kandungan.
Bahaya asap rokok didalamnya terdapat Benzena dan Karbon Monoksida yang merupakan residu dari pembakaran asap rokok.
Kedua zat tersebut memicu penurunan jumlah sel darah merah serta merusak sumsum tulang belakang sehingga meningkatkan resiko kesehatan pada ibu hamil yakni anemia.
Dari anemia tersebut berdampak pada penurunan kesehatan jumlah nutrisi ke jaringan, sel dan yang terpenting ada kelenjar yang menghasilkan hormon tiroid dan hormon pertumbuhan.
Apabila kadar hormon tiroid rendah saat masa pertumbuhan mengakibatkan anak stunting.
Status hormon tiroid yang normal berpengaruh pada perkembangan syaraf serta pertumbuhan normal.
Selain itu hormon pertumbuhan juga tidak kalah penting dalam pertumbuhan sebagai jaringan perifer terhadap proses metabolisme tulang, sistem imun, fungsi otot, metabolisme energi dan komposisi tubuh.
Itulah mengapa ibu hamil dalam keadaan animea menjadi dasar penyebab anak stunting.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Mental: Membebaskan Diri dari Ketergantungan, Meraih Manfaat Detoks Digital
Dari sisi faktor ekonomi pengaruh bahaya asap rokok pada kasus anak stunting mengarah ke proporsi uang belanja yang mana orang tua mementingkan membeli rokok dibanding membeli makanan yang sehat.
Hal ini membuat Kementrian Kesehatan mengajak para orang tua untuk ikut andil dalam penuntasan kasus anak stunting dengan cara orang tua tidak usah merokok dan lebih baik menggunakan uang membeli protein hewani seperti telur.
Selain itu Kementerian Kesehatan berupaya membuka layanan konseling berhenti merokok gratis.
Layanan kesehatan ini mempermudah bagi siapa saja yang ingin berhenti merokok namun belum bisa karena suatu kendala.
Masyarakat bisa datang ke fasilitas kesehatan untuk konsultasi atau masyarakat dapat mengunjungi website resmi Kementrian Kesehatan p2ptm.kemkes.go.id.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.