Meningkatkan Kesehatan Mental: Menelusuri Mekanisme Fight or Flight sebagai Respon Tubuh Menghadapi Stres!

Photo Author
- Kamis, 24 Agustus 2023 | 11:30 WIB
Ilustrasi respon fight or flight ketika menghadapi ancaman ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Pexels/Lukas))
Ilustrasi respon fight or flight ketika menghadapi ancaman ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Pexels/Lukas))

GENMUSLIM.id - Respon fight or flight merupakan reaksi alami tubuh ketika menghadapi situasi yang terancam.

Fight or flight dapat pula dikatakan sebagai bentuk kewaspadaan seseorang terhadap keberlangsungan hidupnya.

Akibat yang timbul dari munculnya  fight or flight adalah jantung berdebar, meningkatnya tekanan darah, napas menjadi terengah-engah.

Selain itu, terjadi peningkatan kewaspadaan dan perhatian terhadap lingkungan sekitar.

Hal ini karena ketika merasa terancam tubuh akan mengaktifkan saraf simpatik yang merangsang kelenjar pituitari dan kelenjar adrenal.

Hidup di era modern yang penuh tekanan saat ini rentan untuk mengalami stres, kesehatan mental menjadi salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian khusus.

Salah satu respon tubuh yang muncul dari stres adalah  fight or flight bisa pula diartikan sebagai tindakan menyerang atau lari.

Baca Juga: Meningkatkan Kesehatan Mental: Tumbuh Menjadi Lebih Tangguh, Lakukan 5 Cara Mengasah Kemampuan Resiliensi

Dampak Respon Fight or Flight

Respon fight or flight memainkan peran penting ketika seseorang menghadapi bahaya untuk melindungi dirinya dengan efektif.

Contohnya, ketika kamu berjalan di gang sempit, tiba-tiba muncul seekor anjing gila yang berlari untuk mengejar.

Secara otomatis respon fight or flight muncul untuk melindungi diri, tubuh akan bereaksi untuk berlari demi menghindari kejaran anjing gila.

Begitu pula ketika menghadapi situasi berbahaya lainnya seperti bertemu pembegal di jalan, maka respon fight or flight sangat penting untuk menjaga keselamatan diri.

Walaupun respon fight or flight bermanfaat untuk melindungi diri dari ancaman, tapi tidak selalu akurat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Buku Terapi Berpikir Positif karya Dr. Ibrahim Elfiky dan Ve

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X