Mimpi Kuliah di Luar Negeri? Dua Mahasiswa Indonesia Berbagi Kisah Perbedaan Budaya Belajar di Australia

Photo Author
- Minggu, 2 Juni 2024 | 19:29 WIB
Ilustrasi Kuliah di Luar Negeri (Afifa Dzikira)
Ilustrasi Kuliah di Luar Negeri (Afifa Dzikira)

“Kalo orang menonjol di Indonesia selalu jadi bahan pembicaraan, kalo di sini gak. Terus pada bete kan kalo orang menonjol nanya karena bikin pulang telat. Di sini beneran gak ada. Ga ada definisi orang menonjol apa gak, sama rata aja. Ga ada istilahnya stupid question,” tambahnya.

Yessi Afreni dan Fairuz Mutia mengakui bahwa beban dosen lebih terasa di Indonesia karena administrasi yang harus diurus.

“Udah ngajar, pusing urus administrasi kampus dan sebagainya, jadi kurang fokus,” ungkap Yessi, lulusan S1 Universitas Negeri Malang.

Yessi melihat hirarki antara dosen dan mahasiswa tidak terlihat di Australia. Ini menjadi pembedaan budaya pendidikan dengan Indonesia.

Baca Juga: Keren! Masa Kecil Dude Harlino Pernah Sekolah di Dua Tempat Sekaligus Loh, Bagaimana Bagi Waktunya?

“Paling hirarki baru kelihatan hanya pada kasus-kasus tertentu, oh dia sebagai profesor misalnya. Sisanya hirarki tidak kelihatan,” ungkap Yessi, lulusan S2 Universitas Gadjah Mada. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: YouTube Shofia Ishar

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X