GENMUSLIM.id - Kebanyakan orang mempercayai bahwa skeptisisme merupakan sikap yang buruk untuk diterapkan.
Di sisi lain, ada pula yang menyebut skeptisisme dengan Sinisme, masyarakat seringkali beranggapan bahwa kedua sikap ini memiliki kesamaan.
Padahal skeptisisme dan sinisme adalah dua sikap yang berbeda. Namun, siapa sangka? Skeptisisme ternyata memiliki sisi positif yang bisa diterapkan dalam ilmu parenting.
Seseorang yang bersikap sinis memandang bahwa tidak ada kebaikan terkait sesuatu yang didengar, dilihat, dan dirasakannya. Mereka cenderung meragukan kebaikan yang ada pada orang lain.
Tentu, sinisme seringkali kita temukan di lingkungan pertemanan, keluarga, pekerjaan, dan sebagainya.
Baca Juga: 10 Kisah Cinta Ter-uwu Versi Islami, Penuh Makna dan Inspiratif Bukan Sekadar Romantis, Wajib Simak!
Lain halnya dengan sinisme, seseorang yang bersikap skeptis yang cenderung memandang sesuatu dengan penuh curiga, ragu-ragu, dan hati-hati.
Artinya, skeptisisme memandang bahwa segala informasi yang hadir harus disertai dengan bukti penguat. Sehingga, pada saat tertentu mereka siap berdiskusi dengan pikiran terbuka.
Galileo dan Steve Jobs merupakan contoh tokoh terkenal yang menganut skeptisisme.
Galileo diberhentikan karena menantang otoritas Aristoteles yang menganggap bahwa benda berat lebih cepat jatuh menyentuh tanah daripada benda ringan.
Namun, Galileo membuktikannya dengan menjatuhkan dua bola yang memiliki perbedaan berat.
Ternyata, kedua bola tersebut menyentuh tanah secara bersamaan.
Begitu pula Steve Jobs, kehilangan pekerjaan di Apple dan kembali belasan tahun kemudian. Beliau menantang pendapat publik tentang komputer dan perilaku manusia.
