Akibatnya, anak tidak memahami batasan yang jelas dan cenderung menunjukkan beberapa sifat berikut ini ketika dewasa:
- Impulsif dan agresif.
- Tidak mandiri
- Memiliki kontrol diri yang kurang baik.
- Cenderung egois dan mendominasi.
- Tidak memiliki tujuan.
- Tidak dapat mengikuti aturan.
- Berisiko lebih besar menghadapi masalah dalam hubungan dan interaksi sosial.
Baca Juga: Tips Parenting: Mengapa Berlebihan Memuji Penampilan Fisik Anak Bisa Memberikan Dampak Negatif?
3. Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter memiliki kontrol sangat tinggi terhadap anak, sedangkan tingkat responsifnya cukup rendah.
Pola asuh ini hanya mengutamakan komunikasi satu arah melalui berbagai larangan dan perintah secara ketat.
Tak jarang orang tua dengan pola asuh otoriter memberikan hukuman atau menerapkan disiplin keras untuk mengendalikan perilaku anak, seperti memberikan hukuman fisik.
Yang mana, hal tersebut tentu beresiko mempengaruhi kesehatan mental anak.
Beberapa dampak dari pola asuh orang tua yang otoriter terhadap anak adalah: