- Merelakan Masa Lalu
Kebanyakan orang tua memiliki gaya parenting yang berbeda-beda dan merasa telah memutuskan apa yang terbaik bagi anak mereka.
Agar Co-parenting berjalan lancar, cobalah menerima perbedaan sikap dengan mantan.
Jika ada masalah, hindari berbicara dengan anak dan lebih baik curhat pada temannya untuk melampiaskan emosi.
Kita akan lebih cepat menyembuhkan luka perceraian jika kita bisa melakukan ini.
- Membatasi Diri
Kita dan mantan pasangan mungkin merasa seolah-olah satu sama lain memiliki kecenderungan untuk mengontrol atau mengganggu pola asuh satu sama lain.
Hal ini dapat memicu konflik jika tidak ditangani dengan baik.
Sebaliknya, biarkan saja dan hindari mengkritik mantan pasangan tentang gaya parentingnya.
Hanya memberikan nasehat jika diminta secara terbuka.
Sebaliknya, kita bisa dengan sopan mengabaikannya jika mantan pasangan kita memberikan saran yang tidak diinginkan.
- Jangan Membawa Konflik Pribadi Depan Anak
Hindari berdiskusi atau menyelesaikan konflik pribadi di depan anak.
Hal ini dapat menciptakan situasi yang tidak nyaman dan menegangkan bagi anak.
Baca Juga: Ingin Ikut Boikot Israel? Perhatikan dulu Dampak Positif dan Negatifnya, Simak Selengkapnya!
Penting untuk diingat bahwa Co-parenting bersama yang efektif memerlukan waktu, kesabaran, dan komitmen dari kedua belah pihak.
Dengan bekerja sama demi kepentingan terbaik anak, mendidik anak bersama dapat menjadi pengalaman yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan perkembangan anak.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "GENMUSLIM PARENTING", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/