GENMUSLIM.id – Belum lama ini warganet dihebohkan dengan kasus seorang ibu yang tega menyiram bayinya dengan air panas, tak sedikit yang berasumsi hal tersebut dikarenakan kesiapan mental yang kurang sebelum menikah.
Kesiapan mental sebelum menikah bagi wanita amatlah penting, hal ini berkaitan dengan bagaimana dia nantinya akan bersikap ketika menghadapi permasalahan yang muncul dalam rumah tangga.
Masalah di sini tidak perlu dibayangkan sebagai sesuatu yang besar, hal-hal sepele terkait perbedaan antara suami dan istri juga perlu diatasi dengan kesiapan mental yang baik, sehingga tidak sampai berlarut-larut.
Baca Juga: Menumbuhkan Cinta Terhadap Al Quran, Begini Cara Ustadzah Oki Mengajarkan Anak Untuk Hafal Al Quran
Kesiapan menikah bagi seorang wanita artinya kesiapan untuk menerima orang baru yang memiliki karakteristik serta kecenderungan yang berbeda.
Kepribadian seseorang akan benar-benar terungkap setelah menikah, bahkan ada yang sebelumnya tidak pernah diduga sama sekali saat masa masih saling mengenal.
Keinginan menikah dan kesiapan mental memang dua hal yang berbada, tapi saling berhubungan.
Dikutip Genmuslim dari Buku 55 Nasihat Bagi Wanita Sebelum Menikah, ada sejumlah aspek kesiapan mental yang harus dipahami oleh wanita.
Pertama, kesiapan mental adalah kemampuan untuk bersabar, mengalah, dan menyamakan persepsi dengan pasangan hidup yang baru.
Hal ini juga berarti bahwa wanita yang telah mencapai kematangan mental dan akal akan bisa dikatakan siap untuk menuju jenjang pernikahan.
Dr Ikram Thal’at menyebutkan dalam bukunya bahwa pernikahan yang hanya dimulai dengan romantisme percintaan saja terkadang memiliki tingkat kegagalan lebih besar dibandingkan pernikahan yang diawali dengan pertimbangan akal dan perasaan.
Kedua, kesiapan mental untuk menikah juga berarti seorang wanita mampu meyakinkan diri bahwa dia tidak akan melakukan perbuatan yang tidak disukai oleh pasangan, begitu juga sebaliknya.
Komitmen seperti inilah yang akan menjaga keharmonisan rumah tangga, sebab keduanya terus memupuk rasa hormat dan saling percaya satu dengan yang lain.