Wahai Para Orang Tua, Tahu Anda Sejak Kapan Pendidikan Anak Dimulai? Ternyata, Pendidikan Dimulai Sejak...

Photo Author
- Minggu, 2 Juli 2023 | 10:37 WIB
Parenting Islam: sejak kapan pendidikan anak dimulai? Para orang tua harus tahu! (Genmuslim.id/dok: Pixabay/Skalekar1992)
Parenting Islam: sejak kapan pendidikan anak dimulai? Para orang tua harus tahu! (Genmuslim.id/dok: Pixabay/Skalekar1992)

GENMUSLIM.id – Siapa sangka, ternyata pendidikan anak dimulai bukan sejak si kecil dilahir, tetapi jauh sebelum itu.

Lantas, kapankah pendidikan anak dimulai? Dear para orang tua muda, simak artikel ini sampai selesai.

Secara logika, siap menjadi orang tua berarti siap memiliki anak dan menyiapkan segala kebutuhan si kecil; termasuk pendidikan anak.

Namun, tahukah Anda bahwa ternyata pendidikan anak yang dimaksud dalam dunia parenting islam, tidaknya berbicara mengenai pendidikan formal atau semacamnya?

Baca Juga: Para Orang Tua Harus Tahu! Ternyata Inilah Alasan Orang Tuamu Sangat Memanjakan Cucunya, Penasaran?

Dalam dunia parenting islam, ternyata proses pendidikan anak sudah dimulai jauh sebelum si kecil lahir ke dunia.

Dikutip Genmuslim dari Buku Wonderfull Parent karya Cahyadi Takariawan, pendidikan anak sudah dimulai saat seorang pria memilih siapa wanita yang ingin dinikahinya.

Yap, menurut Cahyadi Takariawan, pendidikan anak sudah dimulai sejak seorang lelaki memilih calon ibu bagi calon anak-anaknya dan seorang perempuan lajang memilihkan calon ayah bagi calon anak-anaknya.

Pada dasarnya saat di fase inilah mulai ada kesadaran pendidikan anak pada lelaki dan perempuan tersebut.

Baca Juga: Siapa Sangka, Ternyata saat Anak Bermain Bersama Ayahnya akan Membuatnya Semakin Pintar! Kok Bisa?

Mereka tengah berproses mendidik anak yang ‘belum ada’, karena mereka tengah membina diri sendiri, memperbaiki diri, mensalehkan dan mensalihahkan diri, agar bisa menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak mereka kelak.

Secara ringkas, dalam dunia parenting islam menuntut para orang tua untuk mempersiapkan pendidikan anak, dimulai dari selektif memilih pasangan hidup.

Jika mengacu pada hukum agama, maka memilih pasangan bukan hanya dinilai dari status sosial, kemapanan finansial, atau keelokan tampang semata.

Namun, yang paling utama dalam memilih pasangan adalah seberapa baik pemahaman agamanya dan juga akhlaknya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Buku Wonderful Parent karya Cahyadi Takariawan, fis.uii.ac.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X