“Kami berharap Desa Kembang Kuning dapat menjadi contoh swasembada pangan sekaligus mengubah mustahik zakat menjadi muzakki di masa depan,” ungkap Alwi.
Pentingnya Menjaga Keberlanjutan
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono menyampaikan bahwa pengelolaan zakat, infak, dan sedekah secara profesional dapat menjadi solusi bagi masyarakat.
Ia mencontohkan keberhasilan serupa di Sragen dan Ciamis, di mana dana sedekah dan infak dapat membantu petani dan masyarakat sekitar.
“Program seperti ini perlu diperluas,” ungkapnya.
Baca Juga: Kemenag Targetkan Pembangunan Green KUA 2025: Isu Lingkungan Juga Merupakan Tanggung Jawab Spiritual
Selain memperluas program, Waryono juga menyampaikan pentingnya menjaga keberlanjutan lahan pertanian ini agar tidak mengalami alih fungsi. Jika hal itu terjadi, maka ketersediaan pangan akan terancam.
“Jangan sampai lahan kita berubah menjadi beton. Kita harus bekerja keras mendukung sektor pertanian sebagai pilar ketahanan pangan,” ucapnya.
Bersamaan dengan peluncuran Program Baper Bahagia, Waryono juga menyerahkan Surat Keputusan (SK) Perpanjangan Izin Operasional bagi LAZ PYI Al Fajr sebagai lembaga berskala nasional.***