Kebijakan Menkeu Sri Mulyani: Geopolitik Global Jadi Peluang Indonesia untuk Majukan Industri, Begini Stateginya!

Photo Author
- Senin, 2 Desember 2024 | 19:45 WIB
Tangkapan layar Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan Strategi Majkan Sektor Industri (Foto: GENMUSLIM.id/dok: kemenkeu.go.id)
Tangkapan layar Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan Strategi Majkan Sektor Industri (Foto: GENMUSLIM.id/dok: kemenkeu.go.id)

GENMUSLIM.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani melihat perubahan besar dalam geopolitik dunia sebagai peluang emas bagi Indonesia untuk mempercepat industrialisasi yang inklusif.

Hal ini disampaikan Sri Mulyani dalam acara Annual International Forum of Economic Development and Public Policy (AIFED) ke-13, yang diadakan oleh Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan.

Menurut Sri Mulyani, banyak negara kini memandang kebijakan industri sebagai sesuatu yang penting.

Bahkan, isu ini sudah menjadi topik hangat di berbagai forum internasional, seperti APEC dan G20.

Baca Juga: Kesejahteraan Guru Jadi Fokus Utama di APBN 2025, Kemenkeu Naikan Anggaran Secara Signifikan Untuk Pendidikan!

“Dunia sekarang sudah bergerak ke arah kebijakan industri. Ini peluang bagi kita,” katanya yang dikutip GENMUSLIM melalui situs kemenkeu.go.id pada Senin, 2 Desember 2024.

Tapi, ada yang perlu diingat: industrialisasi ini harus dirasakan manfaatnya oleh semua orang, bukan hanya segelintir pihak.

Sri Mulyani menekankan pentingnya strategi yang tidak hanya fokus pada sektor tertentu, tapi juga memaksimalkan potensi sumber daya Indonesia.

“Hilirisasi tidak cukup berhenti di mineral seperti nikel atau tembaga. Kita juga harus mengembangkannya di sektor pertanian, seperti kelapa sawit, kakao, dan kopi,” jelasnya. Dengan cara ini, semua sektor bisa ikut berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Baca Juga: PBNU Sesalkan 5 Tokoh Muda NU yang Bertemu dengan Presiden Israel: Mereka Tak Paham Geopolitik

Selain itu, kebijakan fiskal yang kuat juga menjadi kunci penting. Menurut Sri Mulyani, pemerintah harus menciptakan lingkungan yang mendukung investasi sekaligus memastikan pertumbuhan ekonomi melibatkan masyarakat luas.

“Kita perlu pertumbuhan yang inklusif, bukan yang hanya berpihak pada segelintir orang,” tambahnya.

Menariknya, Presiden Prabowo juga telah menyoroti 25 komoditas yang punya potensi besar untuk digarap dari hulu ke hilir.

Ini mencakup mineral hingga produk agrikultur. “Kita harus punya kebijakan lengkap untuk setiap komoditas, agar semuanya bisa berkembang maksimal,” ujar Sri Mulyani.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: kemenkeu.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X