GENMUSLIM.id - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah mengatakan peran Presiden Jokowi dalam’cawe-cawe’ politik hari ini memang luar biasa.
Menurut Dedi Kurnia Syah, Jokowi pandai mengatur segala hal agar tercapai maksudnya dan pandai berkilah.
“Jokowi memiliki keahlian membangun opini pembelaan, meskipun dia dalam posisi yang keliru, tetapi mahir memutar situasi justru menjadi benar,“ kata Dedi Kurnia Syah saat dihubungi, Kamis, 9 November 2023.
Menurutnya, besarnya pengaruh dan kuasa Presiden Jokowi bahkan membuat Prabowo Subianto kehilangan sikap kesatrianya.
“Dan memprihatinkannya, Prabowo yang seharusnya menjadi ksatria justru terlibat dalam tindakan nepotis ini,” ujar Dedi Kurnia Syah.
Pernyataan tersebut dinilai wajar lantaran Prabowo Subianto di Pilpres 2024 nanti, akan berpasangan dengan puta sulung Presiden Jokowi yaitu Gibran Rakabuming Raka.
Sebelumnya, Ketua sekaligus Hakim MK, Anwar Usman yang notabene adalah iparnya sendiri, telah dinyatakan bersalah dan melanggar kode etik oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).
Tak sampai disitu, Anwar Usman juga dituntut untuk mundur dari jabatannya sebagai ketua MK sebagai ‘kompensasi’ atas Putusan MK 90/PUU-XXI/2023 yang dikeluarkan dan menjadi awal langkah Gibran Rakabuming Raka maju sebagai cawapres.
Putusan MK 90/PUU-XXI/2023 ini dinilai sejumlah pengamat politik tak lepas dari intervensi Presiden Jokowi.
Bukan Cuma perkara intervensi putusan MK saja, tetapi Presiden Jokowi juga membiarkan anak buahnya terlibat kampanye politik.
Padahal jelas-jelas dia menginstruksikan agar pejabat bersikap netral.
”Dengan adanya anggota kabinet, Raja Juli Antoni, Bahlil Lahadalia, Budi Arie, dan lainnya dalam aktivitas kampanye Gibran, itu sudah jelas bahwa Presiden menjadi sumber masalah,” tandas Dedi Kurnia Syah.