Ketakutan ini sangat manusiawi. Banyak pria takut tidak bisa menjadi suami yang baik, takut menyakiti pasangan, atau gagal memimpin keluarga.
Tapi ketahuilah, kematangan bukan ditunggu, tapi dibentuk. Justru pernikahan akan melatih kita menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dan dewasa.
4. Trauma Melihat Orang Tua atau Lingkungan
Sebagian pria menyaksikan konflik dalam rumah tangga orang tuanya, atau kerabat yang bercerai.
Hal ini bisa membekas hingga membuat mereka takut mengulang cerita yang sama. Tapi ingat, masa depan kita tidak harus sama dengan masa lalu orang lain.
Pernikahan yang islami dibangun dengan ilmu, komunikasi yang sehat, dan landasan takwa. Bukan hanya cinta atau gengsi.
5. Takut Pasangan Salah Pilih
“Bagaimana kalau ternyata dia nggak sebaik yang aku kira?” Ini adalah pertanyaan yang sering muncul. Takut memilih pasangan yang salah bisa jadi penghalang besar. Padahal, Islam sudah memberi panduan jelas dalam memilih calon pasangan:
“Wanita dinikahi karena empat hal: hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah yang memiliki agama, niscaya engkau beruntung.” (HR. Bukhari & Muslim)
Jadi bukan hanya soal “sreg” di hati, tapi juga “pas” di nilai agama.
6. Takut Tidak Bisa Bahagiakan Istri
Pria sering merasa beban untuk menjadi sumber kebahagiaan istri. Tapi sebenarnya, kebahagiaan dalam pernikahan bukan tanggung jawab satu pihak.
Ini adalah usaha bersama. Yang penting, kamu punya niat baik dan terus belajar jadi lebih baik.
7. Belum Menemukan Waktu yang ‘Pas’