Ustadz Hanan Attaki menganjurkan untuk membaca Al Fatihah ini secara benar, dengan melibatkan lisan, hati, dan pikiran kita.
Kita bisa mengucapkannya dengan lisan, mentadaburinya dengan pikiran kita, dan menghayatinya dengan hati.
Jika kita bisa menghubungkan lisan, pikiran, dan hati saat membaca Al-Fatihah, maka bacaan kita tersebut bisa tergolong ke dalam haqqu tilawah.
Selain itu, membaca dan mentadaburi Al Fatihah dengan benar akan membawa dampak yang baik, salah satunya hal itu akan menjadi asy-syifa.
Ustadz Hanan Attaki mengatakan, Allah menjamin bagi siapapun yang mengamalkan isi surat ini, maka dia akan mendapatkan kesembuhan.
Baca Juga: Ustadz Hanan Attaki Ungkap Keutamaan dan Keajaiban Dzikir Kepada Allah: Jadilah Orang Cerdas
Kesembuhan di sini bukan hanya untuk penyakit jiwa, melainkan juga untuk penyakit fisik. Hal ini karena Al-Fatihah bukan hanya asy-syifa, melainkan juga ar-ruqyah.
Pada zaman dahulu, sahabat Nabi sering membaca Al Fatihah untuk meruqyah orang yang mengalami sakit fisik.
Selain disebut ummul kitab, asy-syifa, dan ar-ruqyah, Al Fatihah disebut juga sebagai tujuh ayat yang diulang-ulang. Dalam QS Al-Hijr ayat 87.
وَلَقَدْ اٰتَيْنٰكَ سَبْعًا مِّنَ الْمَثَانِيْ وَالْقُرْاٰنَ الْعَظِيْمَ
Artinya : “Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung.”
Ustadz Hanan Attaki memberi nasihat, jika kita ingin mendapat keberkahan dalam hidup, maka awali segala aktivitas kita dengan Al-Fatihah.***