Suami Istri Wajib Tahu! Begini Nasihat Ustadz Hanan Attaki terkait Batas Memaafkan dalam Pernikahan

Photo Author
- Jumat, 1 November 2024 | 09:57 WIB
Ustadz Hanan Attaki sedang memberikan ceramah tentang pentingnya batas memaafkan dalam pernikahan (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @ayah_amanah)
Ustadz Hanan Attaki sedang memberikan ceramah tentang pentingnya batas memaafkan dalam pernikahan (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @ayah_amanah)

GENMUSLIM.id - Dalam kehidupan pernikahan, konflik dan perselisihan adalah hal yang wajar terjadi, bahkan sering kali menjadi ujian bagi suami istri.

Ustadz Hanan Attaki mengingatkan bahwa memaafkan adalah kunci utama untuk menjaga hubungan tetap harmonis. Namun, ada batasan dalam memaafkan yang perlu diperhatikan oleh setiap pasangan.

Beliau menekankan bahwa meskipun Islam mengajarkan umatnya untuk selalu berlapang dada dan memaafkan kesalahan, ada kalanya ketegasan juga diperlukan dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.

Dilansir GENMUSLIM dari YouTube First Shof Media Indonesia, Jumat, 1 November 2024, Ustadz Hanan memberikan nasihat tentang bagaimana suami istri sebaiknya menyikapi konsep memaafkan dalam pernikahan.

Baca Juga: Tren Marriage is Scary Marak, Ustadz Hanan Attaki: Menikah Memang Menakutkan, Jika...

Memaafkan adalah bentuk kasih sayang dan rasa ikhlas dalam menerima kekurangan pasangan.

Namun, Ustadz Hanan mengingatkan bahwa batas memaafkan perlu dijaga agar tidak justru membiarkan kesalahan yang sama terjadi berulang kali.

Ketika pasangan melakukan kesalahan, penting untuk memberikan kesempatan kedua agar mereka bisa memperbaiki diri.

Tetapi jika kesalahan tersebut terus terulang tanpa adanya perubahan, suami atau istri harus tegas dalam menyikapi masalah tersebut, terutama jika kesalahan tersebut menimbulkan dampak negatif bagi keluarga.

Lebih lanjut, Ustadz Hanan menjelaskan bahwa dalam Islam, suami istri dianjurkan untuk saling menghormati dan menjaga amanah pernikahan.

Jika salah satu pihak terus melakukan kesalahan yang sama, seperti pengkhianatan atau perilaku yang menyakiti perasaan, maka perlu ada batasan dalam memberikan maaf.

Baca Juga: Ustadz Hanan Attaki Ungkap Cara Mengatasi Futur: Saat Iman Bertambah, Kekhawatiran Berkurang!

Hal tersebut dilakukan untuk menjaga harga diri serta martabat pasangan, sekaligus agar pernikahan tetap berada dalam koridor yang sehat dan berlandaskan saling menghargai.

Di sisi lain, memaafkan juga merupakan ujian bagi setiap pasangan untuk mengukur sejauh mana mereka bisa menahan diri dan tetap sabar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: YouTube First Shof Media Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X