GENMUSLIM.id – Sebagai manusia tentunya setiap orang sangat menginginkan hidup bahagia.
Kebahagiaan dapat dicapai dengan cara apapun namun tentunya dengan perjuangan yang sangat keras. Sebagai seorang muslim sudah sepatutnya untuk mensyukuri kebahagiaan.
Islam telah mengatur banyak hal tentunya untuk membuat seorang muslim bahagia dengan keislamannya, bahagia dengan pedoman yang dimilikinya dan tentunya dengan segala hal yang akan menjadikan muslim tersebut meraih jalan kebahagiaan dengan baik.
Namun di era sekarang banyak orang bermunculan dan membuat pernyataan bahwasannya agama terlalu membebani manusia dan terlalu mengatur seseorang dengan ritual-ritual yang disebut ibadah. Lantas bagaimana Islam menyikapi pernyataan ini?
Dikutip GENMUSLIM dari laman YouTube Buya Yahya pada Sabtu 26 Oktober 2024, Buya Yahya mengatakan bahwasannya agama mengatur banyak hal untuk kebaikan umat manusia. Tidak ada agama yang mengarahkan kepada kejelekan.
Buya Yahya juga mengutarakan bahwasannya kita tidak mencaci orang yang berkata demikian karena agama melarang, kita tidak bisa menggunakan harta orang lain karena juga agama yang melarang dan masih banyak hal lagi agama melarang itu untuk kebaikan kita semua.
Beliau menjelaskan bahwasannya urusan manusia dengan tuhannya hanya sedikit sekali, dalam islam contohnya sholat hanya beberapa menit dan kalaupun tidak bisa berdiri boleh duduk dan tidur, haji kalau mampu, dan orang kaya diperintahkan untuk zakatnya dan diberikan kepada fakir miskin.
Buya Yahya menegaskan bahwasannya beragama itu indah, maka disaat tidak indah itu dikarenakan tidak menjalankan agama sehingga beliau bertanya kepada orang yang berkata demikian apakah berkata demikian dengan penuh kesadaran atau hanya sekedar ikut-ikutan saja.
Baca Juga: Begini Pendapat Buya Yahya, Tentang Larangan Memotong Kuku Di Hari Sabtu, Yuk Simak Penjelasannya
”Sederhananya begini, disaat aku tidak boleh mengambil harta orang lain seolah-olah itu adalah kekangan buat saya namun disaat saya sadar dengan beragama maka disaat saya tidak boleh mengambil hartanya orang lain maka saya mendapatkan imbalan kebaikan yakni berjuta-juta orang juga tidak boleh mengambil harta saya,” jelas beliau menjelaskan keindahan beragama.
Berdasarkan perkataan beliau diatasa maka dapat diambil kesimpulan bahwa seolah-olah kita dikekang namun justru dari kekangan tersebut membuat kita merasakan keindahan dari kekangan dan larangan tersebut.
Beliau menjelaskan bahwasannya beragama itu hanya butuh kecerdasan saja, maka ketika seseorang itu cerdas maka seseorang tersebut akan rindu beragama.
Agama itu indah dan Islam itu adalah keindahan. Agama adalah pedoman hidup manusia tidak hanya dengan tuhannya namun juga dengan sesama manusia dan segala aspek kehidupan manusia. ***