GENMUSLIM.id - Dalam menghadapi berbagai bencana atau ujian yang Allah timpakan, Buya Yahya mengingatkan kita untuk selalu menjaga hati agar tetap hidup.
Ini penting karena hati yang hidup mampu merasakan kepedihan dan derita orang lain.
Beliau mengingatkan, jangan sampai kita mendengar kabar tentang ujian atau musibah yang menimpa seorang mukmin, namun hati kita tetap biasa saja, tanpa rasa terenyuh atau empati.
Dikutip GENMUSLIM dari YouTube Buya Yahya, pada Sabtu, 26 Oktober 2024, Menurut Pimpinan Al Bahjah itu, ketidakpekaan semacam ini adalah tanda kemunafikan, karena iman yang sejati tercermin dari adanya cinta di dalam hati kita.
Dai Cirebon tersebut menegaskan bahwa seorang mukmin yang beriman sempurna akan memiliki cinta yang tulus kepada sesama.
Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam bersabda, "Tidak sempurna iman seseorang hingga dia mencintai saudaranya seperti dirinya sendiri."
Hal ini mengandung arti bahwa kita tidak hanya merasakan suka cita bagi diri sendiri tetapi juga berbagi empati dan kepedulian terhadap sesama.
Ketika hati kita hidup, maka kita juga akan merasakan kesedihan melihat saudara kita yang berada dalam kesulitan atau penderitaan.
Beliau menyebutkan bahwa saudara-saudara kita di Palestina tengah menghadapi berbagai ujian berat dari Allah.
Di satu sisi, ujian tersebut akan mengangkat derajat mereka di sisi Allah, bahkan darah yang ditumpahkan dalam membela agama memiliki nilai yang sangat tinggi karena mereka meninggal dalam keadaan mati syahid.
Namun, bagaimana dengan keadaan kita?
Sudahkah kita merasakan hal yang sama dan tidak hanya sekadar menjadi orang yang senang membawa berita tanpa perasaan simpati atau dukungan nyata?