GENMUSLIM.id – Manusia sebagai makhluk sosial tidak jarang seseorang berbuat salah dan berselisih kepada sesama manusia baik itu saudara, teman, keluarga ataupun orangtua.
Lantas muncullah rasa bersalah dan penyesalan atas tindakan atau kata-kata yang terlontarkan kepada seseorang tersebut.
Rasa bersalah yang muncul dari perbuatan yang dilakukan sudah seharusnya untuk meminta maaf atas perbuatan yang telah dilakukan.
Manusia adalah makhluk yang tidak lepas dari salah dan dosa dan sebagai muslim sudah seharusnya untuk meminta maaf atas dosa yang dilakukan kepada sesama muslim.
Namun, kendati demikian tak jarang munculnya rasa bersalah ini ketika orang yang terzalimi sudah meninggal.
Baca Juga: Nasehat Buya Yahya Terkait Bela Palestina: Doa Merupakan Salah Satu Senjata Bagi Kaum Muslimin
Lantas bagaimana caranya untuk menebus dosa dan meminta maaf pada orang yang sudah meninggal?.
Menurut Buya Yahya yang dilansir GENMUSLIM dari laman YouTube Buya Yahya pada Sabtu, 26 Oktober 2024, cara meminta maaf pada orang yang sudah tiada baik itu disebabkan pergi atau meninggal dunia, maka yang harus dilakukan pertama kali adalah mengadu kepada Allah dengan berdoa dan mendoakan kebaikan kepadanya dan jangan ada menyimpan dendam.
Lantas apakah akan diampuni dosa kita dikarenakan belum minta maaf secara langsung?
Buya Yahya menegaskan bahwasannya dosa kepada orang tersebut akan tetap diampuni oleh Allah dan yang terpenting adanya ketulusan dalam hati untuk meminta maaf.
Adanya ketulusan hati dan selalu mendoakan kepada orang yang sudah tiada sehingga memunculkan rasa cinta kepada anak-anaknya dan saudaranya yang mengharuskan kita berbuat baik pada anak dan saudaranya.
Baca Juga: Begini Pendapat Buya Yahya, Tentang Larangan Memotong Kuku Di Hari Sabtu, Yuk Simak Penjelasannya
Buya Yahya menjelaskan akan selalu ada cara untuk kita selalu mendapatkan pengampunan dari Allah atas kesalahan kepada orang lain yang sudah meninggal biarpun seandainya orang yang terzalimi tersebut belum memaafkan.
”Paling penting dari kita itu justru bagaimana kita memikirkan mungkin aku telah menyakiti dia, dan jangan berfikir dia telah menyakiti saya. Karena dia telah menyakiti saya mungkin gara-gara saya kok, mungkin saya cuek atau saya lupa menyapa dia atau sebagainya,” Jelas Buya Yahya.
