"Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu), dan berpalinglah dari orang-orang musyrik." (QS. Al-Hijr: 94)
Pada tahap awal dakwah, Nabi ﷺ membangun komunitas Muslim dengan penuh kehati-hatian.
Beliau membina mereka dalam Darul Arqam, sebuah rumah di Makkah yang menjadi pusat aktivitas dakwah rahasia.
Di sinilah para sahabat seperti Umar bin Khattab dan Hamzah bin Abdul Muthalib menemukan cahaya iman.
Menurut Ustadz Khalid, inilah salah satu strategi Nabi ﷺ untuk menguatkan fondasi Islam sebelum menghadapinya secara terbuka di publik.
Baca Juga: Ustadz Khalid Basalamah: Pria Ini Berubah 180 Derajat Setelah Merasakan 'Kematian' Di Masjid
Nabi Muhammad ﷺ selalu mengedepankan hikmah dalam berdakwah.
Dalam Surah An-Nahl, Allah berfirman:
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik." (QS. An-Nahl: 125)
Ustadz Khalid menjelaskan bahwa prinsip ini selalu menjadi pegangan Rasulullah ﷺ dalam setiap tahap dakwahnya.
Beliau tidak memaksakan ajaran Islam, tetapi menyampaikannya dengan kasih sayang dan penuh hikmah.
Pendekatan inilah yang akhirnya melunakkan hati banyak orang, termasuk beberapa musuh Islam yang paling keras.
Dengan strategi dakwah yang sabar dan bertahap, Islam akhirnya mulai diterima secara luas di kalangan penduduk Makkah dan Madinah.
Bahkan, hijrahnya Nabi ﷺ ke Madinah juga bukan langkah spontan, melainkan strategi untuk menghindari tekanan di Makkah dan membangun komunitas yang lebih solid di Madinah.