Artinya: Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,”
وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ ٱلْمِسْكِينَ
Artinya: Dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin,
وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ ٱلْخَآئِضِينَ
Artinya: Dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya,
وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ ٱلدِّينِ
Artinya: Dan adalah kami mendustakan hari pembalasan,
حَتَّىٰٓ أَتَىٰنَا ٱلْيَقِينُ
Artinya: Hingga datang kepada kami kematian.”
فَمَا تَنفَعُهُمْ شَفَٰعَةُ ٱلشَّٰفِعِينَ
Artinya: Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa’at dari orang-orang yang memberikan syafa’at.
Pada rangkaian ayat ini, selain meninggalkan shalat yang menjadi poin utama, Allah juga memberikan beberapa hal penting yang harus diajarkan orang tua kepada anak-anaknya.
Memiliki rasa empati, suka bersedekah, tidak berkata yang sia-sia seperti ghibah, dan percaya kepada hari akhir. Semua hal penting ini harus selalu diingat hingga kematian datang menjemput.
Dan di akhir ayat, orang-orang yang berada di neraka ini tidak bisa menerima syafa’at, sehingga mereka kekal di dalamnya.