GENMUSLIM.id - Kesenian Marching band dan penampilan gitapati yang memukau memang biasa dalam memperingati hari kemerdekaan RI.
Berbagai penampilan kesenian daerah, karya seni, dan berbagai hal dilakukan sebagai bentuk syukur dan mengenang hari lahir negara Indonesia.
Dilansir GENMUSLIM dari Instagram @Jogjakampus.id, pada Sabtu, 31 Agustus 2024 menjadi viral karena penampilan seorang Gitapati bernama Nuraini yang tampil menggunakan hijab dengan paduan rok mini.
Pemandangan ini dianggap tidak pantas untuk menjadi tontonan khalayak umum oleh sebagian kalangan warganet.
Penampilan ini diduga terjadi saat acara 17 Agustus tahun ini. Seperti terlihat jelas dalam sebuah video,
Gitapati Nuraini menggunakan pakaian tertutup di bagian atas ( jilbab kuning dan baju berlengan panjang),
Namun memakai rok mini dengan stocking berwarna kulit dan sepatu pantofel hitam.
Lalu bagaimana islam mengatur pakaian perempuan? apakah boleh menggunakan pakaian dengan tujuan pentas?
Al-Quran telah mengakomodir mengenai aurat wanita, hal ini tertuang dalam surah an-Nur 31.
وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اٰبَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَاۤىِٕهِنَّ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التّٰبِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَاۤءِۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّۗ وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Penjelasan turunya ayat tersebut dikemukakan oleh salah satu ulama yaitu Ibnu Katsir dari Muqatil Ibnu Hibban, dari Jabir Ibnu Abdillah al-Anshari, ia berkata:
Saya menerima berita bahwa Jabir Ibnu Abdillah al-Anshari meriwayatkan bahwa Asma’ binti Martsad ketika berada di kebun kurma miliknya.